Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Ramah Lingkungan, Ini 3 Indikator Pekerjaan Jadi Green Jobs

Kompas.com - 13/05/2024, 19:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Green jobs adalah jenis pekerjaan yang ramah lingkungan sekaligus berkelanjutan. Ragam variasi green jobs semakin populer di Indonesia belakangan ini. 

Menurut organisasi non-profit Coaction Indonesia, ada sedikitnya tiga indikator terpenuhinya green job.

"Green jobs adalah sebuah pekerjaan yang mempunyai tiga indikator. Pertama, melestarikan lingkungan atau mengurangi dampak lingkungan," ujar Research and Knowledge Management Manager Coaction Indonesia, Ridwan Arif, dalam paparannya di Festival Energi Terbarukan 2024 yang digelar di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, Minggu (21/4/2024). 

Baca juga: Bukan Cuma Energi Terbarukan, Green Jobs Cakup Semua Sektor

Kedua, pekerjaan tersebut layak secara ekonomi. Artinya, dalam menjalankannya seseorang memperoleh pendapatan yang sesuai dengan pekerjaannya, dan cukup untuk menghidupi diri sendiri. 

Ketiga, lantaran green job merupakan hasil dari praktik ekonomi hijau (green economy), maka pekerjaan ini juga harus inklusif secara sosial.

"Green jobs tidak hanya untuk pekerjaan berlatar teknik atau yang mengandalkan energi terbarukan. Jenis pekerjaan apa pun bisa diadaptasi menjadi green job," imbuh Arif. 

Green jobs bisa mencakup banyak bidang

Adapun Coaction Indonesia atau Koaksi Indonesia menyerap definisi green job berdasarkan definisi dari International Labour Organization (ILO) pada 2007.

"Mereka (ILO) mendefinisikan green job sebagai pekerjaan yang layak, dan berkontribusi terhadap kelestarian," ujar Arif. 

Dengan definisi itu, green jobs tidak hanya berkutat pada sektor manufaktur, konstruksi, dan energi hijau, seperti energi terbarukan dan transisi energi, namun juga bisa dilakukan oleh pekerja di semua sektor.

Baca juga: Koperasi Hijau di Daerah Terpencil Mampu Ciptakan Green Jobs

Pada intinya, yang memenuhi sebagai pekerjaan layak, atau tidak eksploitatif secara fiskal dan tidak diskriminatif secara sosial. Selain itu, pekerjaannya berkontribusi untuk kebaikan lingkungan. 

"Misalnya bekerja sebagai desainer pakaian atau desain grafis, ketika produk-produknya menggunakan limbah atau berkampanye tentang lingkungan, mendapatkan bayaran cukup, itu bisa masuk kategori green jobs," paparnya. 

Seperti yang sudah ditetapkan oleh ILO, green jobs memiliki lima tujuan. Tujuan tersebut termasuk melindungi dan memulihkan ekosistem, meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku, meminimalkan limbah dan polusi dari proses produksi, membatasi emisi gas rumah kaca, dan mendukung adaptasi terhadap perubahan iklim.

Selama memenuhi salah satu tujuan dari green jobs yang sudah ditetapkan ILO, berarti suatu sektor atau pekerjaan termasuk dalam kategori green jobs.

Tren geen jobs

Menurut Arif, saat ini masyarakat Indonesia sudah semakin memahami dan tertarik terhadap tren green job. Namun, belum semuanya memahami bahwa pekerjaan tradisional pun bisa menjadi green jobs. 

Baca juga: Daftar Skill dan Jurusan yang Dibutuhkan Green Jobs Teknik

Padahal, berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), Koaksi Indonesia menghitung
akan tercipta setidaknya 432.000 tenaga kerja langsung pada 2030 dan lebih dari 1,12 juta pada 2050. Angka tersebut belum termasuk tenaga kerja tidak langsung dan terinduksi.

Bappenas dan United Nations Development Programme (UNDP) juga memproyeksikan pekerjaan yang membutuhkan green skills akan membuka peluang hingga 4,4 juta pekerja pada 2030.

"Kami, Koaksi Indonesia, melihat potensi green jobs dalam bidang energi terbarukan (EBT) cukup besar. Di Indonesia kita punya RUEN, kurang lebih potensi green jobs yang dihasilkan dari EBT tadi 1,1 juta pekerja," papar Arif. 

Sementara, dari target dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021- 2030, 51,6 persen energi terbarukan setara 20,9 GW menciptakan lebih dari 140.000 tenaga kerja. Sedangkan 48,4 persen energi fosil setara 19,6 GW menciptakan 10.000 tenaga kerja.

Artinya, energi terbarukan menciptakan lebih banyak tenaga kerja dibandingkan energi fosil dengan jumlah kapasitas yang hampir sama. 

Baca juga: PLTU Pensiun Dini, EBT Digenjot Ciptakan 600.000 Green Jobs

"Para pekerja di sektor formal dan nonformal bisa beralih menjadi pekerja ramah lingkungan atau green job agar bisa turut serta menanggulangi dampak krisis iklim," ujar Arif. 

Adapun dengan gencarnya upaya mitigasi perubahan iklim, green jobs bisa menjadi bagian dari upaya tersebut. 

Ia pun terus mendorong lebih banyak masyarakat untuk beralih ke green jobs. Misalnya dengan membuat peta jalan pengembangan keterampilan green job, hingga menginformasikan peluang dan contoh nyata green jobs di berbagai sektor.

"Sambil mencari peluang untuk menekuni green jobs, penting untuk mempelajari green skills, emisi, atau keterampilan yang mendukung pelestarian lingkungan," pungkasnya. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Pemerintah
Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

LSM/Figur
Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Pemerintah
Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Pemerintah
RGE Komitmen Dukung Transisi Energi Hijau, Targetkan 90 Persen Energi Bersih pada 2030

RGE Komitmen Dukung Transisi Energi Hijau, Targetkan 90 Persen Energi Bersih pada 2030

Swasta
Berkat Program CSR Vinilon Group dan Solar Chapter, Warga Desa Banuan Kini Merdeka Air Bersih

Berkat Program CSR Vinilon Group dan Solar Chapter, Warga Desa Banuan Kini Merdeka Air Bersih

Swasta
Kelola Limbah Plastik, Amandina Raih Penghargaan 'ESG Tech Environmental Services'

Kelola Limbah Plastik, Amandina Raih Penghargaan "ESG Tech Environmental Services"

Swasta
PBB: Planet yang Sehat  Disumbang dari Laut yang Juga Sehat

PBB: Planet yang Sehat Disumbang dari Laut yang Juga Sehat

LSM/Figur
Perlindungan Terhadap Biodiversitas Tingkatkan Perekonomian Bangsa

Perlindungan Terhadap Biodiversitas Tingkatkan Perekonomian Bangsa

Pemerintah
Pemerintah Ungkap Indonesia Punya Potensi Energi Surya 3.300 GW

Pemerintah Ungkap Indonesia Punya Potensi Energi Surya 3.300 GW

Pemerintah
Mengintip Strategi Efisiensi Energi Sido Muncul hingga Raih Lestari Awards 2024

Mengintip Strategi Efisiensi Energi Sido Muncul hingga Raih Lestari Awards 2024

Swasta
HUT Ke-70 SGM, Beri Dukungan Gizi dan Pendidikan untuk Generasi Indonesia

HUT Ke-70 SGM, Beri Dukungan Gizi dan Pendidikan untuk Generasi Indonesia

Swasta
Potensi Laut RI Melimpah, Tapi Baru Sumbang 7,9 Persen PDB

Potensi Laut RI Melimpah, Tapi Baru Sumbang 7,9 Persen PDB

Pemerintah
Standar Penegakan Hukum Jadi Katalis Investasi Keuangan Berkelanjutan

Standar Penegakan Hukum Jadi Katalis Investasi Keuangan Berkelanjutan

LSM/Figur
Sri Mulyani Serukan Sinyaling Harga Karbon Internasional

Sri Mulyani Serukan Sinyaling Harga Karbon Internasional

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau