“Itu sudah kita lakukan. Jadi misalnya Tahun 2023 kita berhasil lebih dari 190.000 hektar yang kita lakukan restorasi dari target 200.000 Ha untuk RPJMN 2020-2024,” ujar Alue.
Sebagai informasi, Pekan Keaekaragaman Hayati Indonesia digelar oleh KLHK pada 15-17 Mei 2024 di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Pelaksanaan acara ini bersamaan dengan World Species Congress untuk pertama kali yang sedang berlangsung di Selandia Baru.
Kegiatan ini juga sekaligus memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Dunia yang dirayakan setiap 22 Mei.
Baca juga: BKSDA Bengkulu Gagalkan Pengiriman Ilegal 787 Satwa Liar Burung
Kegiatan utama dalam event yang diselenggarakan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG), Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK ini adalah seminar nasional mengenai keanekaragaman hayati yang dilaksanakan secara hybrid.
Selain itu, untuk menarik minat dan antusisiasme masyarakat, juga dilaksanakan beberapa acara di Auditorium dan Selasar Gedung Manggala Wanabakti yaitu Talkshow dengan pembicara dari multi sektor konservasi spesies di Indonesia.
Ada juga pameran dengan booth species impact organization, mini games, serta hiburan musik.
https://www.youtube.com/watch?v=5WcnB7I5JtA
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya