JAKARTA, KOMPAS.com– Jelang akhir Semester I-2024, Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) terus giat melaksanakan dua program strategis organisasi.
Tak hanya melakukan penanaman sejuta pohon, REI juga mendorong pertumbuhan sektor properti melalui gelaran pameran (REI Expo) di seluruh Indonesia.
Bahkan dalam sepekan terakhir, Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto menghadiri event penanaman pohon dan pameran properti di Bali dan Yogyakarta (DIY.
“Apa yang dilakukan saat ini sejalan dengan komitmen REI untuk mendukung upaya pemerintah dalam melestarikan bumi dengan penghijauan dan mendorong geliat perekonomian lewat event pameran properti se-Indonesia,” ujar Joko dalam rilisnya kepada Kompas.com, Senin (27/6/2024).
Baca juga: 6 Prototipe Rumah Sederhana dari REI Disetujui Pemerintah
Di Bali, REI melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Selasa (21/5/2024). Kegiatan ini dilakukan jelang Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia.
Sedangkan di Yogyakarta, REI melakukan penanaman 1.000 pohon yang secara simbolis dipusatkan di Perumahan Tjokro Emerald, Pringwulung, Depok-Sleman, Jumat (24/5/2024).
Menurut CEO Buana Kassiti Group tersebut, sejak dicanangkan pada 11 Februari 2024 (syukuran HUT ke-52 REI) hingga kini, REI telah menanam sekitar 35.000 pohon yang terdiri dari tanaman keras, tanaman hias dan mangrove.
Sebelumnya, REI sudah melakukan penanaman pohon di Lampung, Ekowisata Mangrove Kapuk (Jakarta), Waduk Duriangkang (Batam), Perumahan Puritama Village (Pekanbaru, Riau), dan di kawasan wisata Parapuar (Labuan Bajo, NTT).
Baca juga: BTN Usulkan Skema Baru KPR Subsidi Selisih Bunga, Didukung REI
“Semua aksi nyata ini merupakan bagian dari program penanaman sejuta pohon REI. Program ini dilakukan untuk merespon kondisi perubahan iklim yang bisa menjadi cara terbaik kita untuk mewariskan bumi yang lebih baik bagi generasi mendatang. Alhamdulilah program ini mendapat sambutan dari seluruh DPD REI,” jelas Joko.
Melalui program ini, setiap unit rumah yang diperoleh melalui akad kredit pemilikan rumah (KPR) di perumahan milik anggota REI baik itu perumahan subsidi maupun komersial, diwajibkan menanam minimal dua pohon di pekarangan rumah maupun kawasan perumahan.
Ditargetkan penanaman sejuta pohon yang dilakukan oleh REI akan selesai paling lama pada akhir tahun 2027.
“Setiap tahun anggota REI merealisasikan sekitar 106.000 rumah subsidi. Jika dikali dua pohon berarti sudah 212.000 pohon. Selain 60.000 rumah komersial yang berarti ada tambahan lagi sekitar 120.000 pohon. Jadi, setidaknya ada 250.000 hingga 300.000 pohon yang ditanam setiap tahunnya,” papar Joko.
Baca juga: Tahukah Anda? Menanam Pohon Salah Tempat Justru Berkontribusi terhadap Perubahan Iklim
Untuk menjaga konsistensi dan membantu DPD REI di seluruh Indonesia dalam penyediaan bibit pohon, DPP REI telah menginisiasi kehadiran Kebun Pembibitan REI (KPR) di Lampung.
Fasilitas pembibitan serupa juga akan didirikan di 9 lokasi lain diantaranya di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Makassar dan Manado.
Dorong Perekonomian
Selain program penghijauan, REI juga terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pelaksanaan pameran properti di seluruh Indonesia. Pameran properti diadakan oleh setiap DPD REI bekerjasama dengan perbankan.
Menurut Joko, hingga saat ini pemerintah masih menyediakan insentif berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN) yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk membeli properti (time to buy property).
Baca juga: Lestarikan Lingkungan, WIKA dan BRIN Tanam 29 Spesies Pohon Langka
“Pameran ini penting karena mendekatkan masyarakat yang ingin membeli rumah dengan properti terbaik yang dibangun oleh anggota REI. Kemarin saya hadir di REI Expo di Living World Bali dan di Pakuwon Mall Yogyakarta, dan melihat langsung antusiasme masyarakat,” ungkapnya.
Pameran properti REI ini diharapkan mampu memacu sektor properti pulih lebih cepat pasca pandemi sehingga membawa dampak yang semakin besar dalam mengungkit perekonomian nasional sesuai paradigma propertinomic yang digaungkan REI.
Seperti diketahui, sektor properti berkaitan erat dengan 185 sektor riil lain yang akan ikut bergerak mengikuti pertumbuhan sektor properti.
Kementerian Investasi-Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan realisasi investasi di sektor properti pada kuartal I-2024 mencapai Rp 29,4 triliun atau meningkat dibandingkan kuartal I-2023 sebesar Rp 27,9 triliun.
Sektor properti yang mencakup perumahan, kawasan industri dan perkantoran menempati urutan ke-4 sebagai sektor dengan kontribusi investasi terbesar secara nasional.
“Oleh karena itu, sektor properti ini perlu terus didorong sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih besar, membuka lebih banyak lapangan kerja, dan meningkatkan penghasilan masyarakat sehingga mampu membeli rumah” tandas Joko.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya