Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Raya Jadi Benteng Terakhir Konservasi Ex-Situ Flora Nusantara

Kompas.com - 01/06/2024, 06:25 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai negara megabiodiversitas terbesar kedua di dunia, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya.

Demi mengelola dan menjaga sumber daya alam tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memiliki kebun raya yang berfungsi sebagai kawasan konservasi tumbuhan secara ex situ.

"Kita adalah negara yang sangat kaya dengan berbagai jenis keanekaragaman hayati, bahkan kita punya hampir 40.000 jenis tumbuhan yang saat ini kita baru simpan sekitar 10 persennya," ujar Direktur Pengelolaan Koleksi Ilmiah BRIN, Ratih Damayanti. 

Baca juga: Bunga Bangkai Berusia 35 Tahun Mekar Lagi di Kebun Raya Cibodas

Hal itu ia sampaikan saat pemaparan Webinar BRIN Insight Every Friday (BRIEF) ke-119 bertema "Kebun Raya Benteng Terakhir Konservasi Ex-situ Flora Nusantara” yang dipantau daring, Jumat (31/5/2024). 

Sebagai lembaga riset dan penelitian yang ditugaskan langsung oleh Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2019, BRIN memiliki tugas inventarisasi, identifikasi, dan koleksi ilmiah. 

"Tugas kami melakukan banyak hal, mulai dari eksplorasi, koleksi ilmiah, dan juga tujuan di sana adalah konservasi, rehabilitasi," imbuhnya. 

Saat ini, BRIN sudah memiliki sedikitnya delapan koleksi nasional, yakni botani/herbarium, xylarium, artefak, zoologi, bank biji, geodiversitas, hingga mikroorganisme. 

Serta lima koleksi kebun raya BRIN, yakni Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Cibinong, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya Eka Karya Bali. 

Kebun Raya sebagai benteng

Posisi kebun raya sebagai pintu atau gerbang terakhir dari konservasi ex situ flora Tanah Air. Sebab, dapat menjaga atau membentengi tanaman, khususnya yang sudah mulai punah. 

Wahana Rumah Kaca Taman Nepenthes Kebun Raya Bogordokumentasi Kebun Raya Bogor Wahana Rumah Kaca Taman Nepenthes Kebun Raya Bogor

"Di kebun raya, kami memiliki koleksi-koleksi yang saat ini statusnya berdasarkan IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) sudah masuk ke dalam red list," ujarnya. 

Bahkan, terdapat dua jenis spesies tanaman yang sudah masuk kategori Extinct in the Wild (punah di alam liar), namun berhasil diselamatkan di kebun raya. Keduanya adalah Mangifera Casturi dan Brugmansia Suaveolens yang tersebar di lima kebun raya BRIN. 

"Kalau kita enggak selamatkan di kebun raya, generasi muda dan selanjutnya tidak akan tahu apa itu Mangifera Casturi dan juga Brugmansia Suaveolens," papar Ratih. 

Selain IUCN, kebun raya juga memiliki sejumlah koleksi yang termasuk ke dalam daftar Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).

Baca juga: Wisata Mangrove Jambi Diapresiasi, Serap Karbon 6 Kali Lipat Tanaman Biasa

Beberapa contoh koleksi kebun raya yang termasuk dalam daftar CITES, antara lain Anggrek dasi, Anggrek supardi, Anggrek hitam, Kantong Semar, Sonokeling, Ramin, dan Gaharu. 

"Ada bahkan yang sudah Appendix I atau terancam punah, jadi dianggap sudah benar-benar dilindungi, di tempat lain sudah tidak ada," ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau