Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 1 Juni 2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pemanfaatan energi fosil di Sumatera Selatan (Sumsel) masih tinggi. Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemerintah Provinsi Sumsel 2022, batu bara menyumbang sebesar 31,59 persen, gas bumi 22,68 persen, dan minyak bumi 21,88 persen.

Sementara itu, pemanfaatan energi terbarukan di Provinsi Sumsel baru mencapai 23,85 persen dan mayoritas merupakan bioenergi.

Analis Institute for Essential Services Reform (IESR) His Muhammad Bintang mengatakan, hal tersebut berpotensi menjadi masalah apabila sumber bioenergi tidak selalu tersedia.

Baca juga: Lebih Hemat Energi, 55 Lampu Tenaga Surya Hadir di Wilayah Sumenep

Selain itu, kondisi tersebut mengisyaratkan pentingnya diversifikasi pemanfaatan energi terbarukan.

Hal tersebut disampaikan Bintang dalam Lokakarya Jejaring Jurnalis Transisi Energi di Palembang, Sumsel, Kamis (30/5/2024).

Berdasarkan studi IESR, potensi teknis energi terbarukan yang besar di Sumsel salah satunya adalah energi surya sebesar 389,5 hingga 441,2 gigawatt (GW).

Akan tetapi, pemanfaatan potensi tersebut melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) masih kecil yaitu hanya 7,75 megawatt peak (MWp) hingga 2023.

Namun demkian, Bintang menuturkan pemanfaatan energi terbarukan masih terbuka lebar.

"Pemerintah daerah masih memiliki kendala terkait kewenangan dan fiskal, sehingga memerlukan juga peran pemerintah pusat dan swasta untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan," ujar Bintang dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Energi Kontributor Terbesar Emisi GRK Dunia, Capai 73,2 Persen

Bintang mengungkapkan, pemerintah pusat maupun daerah perlu bersinergi untuk memberikan ruang bagi pengembangan energi terbarukan di Sumsel.

Dia menilai, pemerintah perlu mempertimbangkan kembali rencana penambahan pembangkit yang didominasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dengan total kapasitas 2,1 GW di Sumsel Selatan berdasarkan RUPTL 2021-2030.

Sekitar 62 persen kapasitas tambahan yang direncanakan adalah PLTU mulut tambang.

"Jika rencana ini belum masuk tahap konstruksi, maka lebih baik menggantinya dengan pemanfaatan energi terbarukan, seperti PLTS maupun energi terbarukan lainnya," ucap Bintang.

Untuk memacu pemanfaatan energi terbarukan di wilayah daerah penghasil batu bara seperti Sumsel, Bintang mengutarakan beberapa strategi.

Baca juga: Energi Ramah Lingkungan Jadi Fondasi RI Capai NZE

Pertama, memprioritaskan pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan variabel eperti PLTS, PLTB, karena instalasinya yang cepat.

Kedua, mendorong sektor industri terutama minyak dan gas serta tambang mineral dan batu bara untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan dalam operasi dan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.

Ketiga, menyiapkan transformasi ekonomi yang berkelanjutan di Provinsi Sumsel yang tidak hanya ditopang industri minyak dan gas serta batu bara.

Kepala Subdirektorat Pariwisata, Industri, dan Perdagangan Bappeda Sumsel Marini menuturkan, isu transformasi ekonomi dan transisi energi berkeadilan telah masuk dalam isu strategis pada rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).

Marini menuturkan, beberapa strategi dari Sumsel untuk agenda transisi energi salah satunya adalah integrasi ke perencanaan daerah.

Integrasi tersebut dilakukan melalui tiga cara yakni forum konsultasi daerah, perumusan kebijakan dan perencanaan transformasi energi berkeadilan, dan transformasi ekonomi daerah dengan pengembangan usaha energi terbarukan serta penguatan kompetensi.

Baca juga: Efisiensi Energi Global Perlu Naik 2 Kali Lipat pada 2030

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Swasta
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pemerintah
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Pemerintah
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
LSM/Figur
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Swasta
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
LSM/Figur
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Swasta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
BUMN
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Pemerintah
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
Pemerintah
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Pemerintah
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
LSM/Figur
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau