Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intervensi Inklusif dan Berkelanjutan Tingkatkan Produktivitas Petani Rentan di Poso

Kompas.com - 03/06/2024, 11:04 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

POSO, KOMPAS.com - Bertahun-tahun menjadi petani, Fantri Katili (35) baru mengalami panen jagung mencapai 4 ton dari lahannya dengan luas sekitar 1 hektare.

Padahal di tahun-tahun sebelumnya, ladangnya yang terletak di Desa Doda, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) tersebut hanya mampu menghasilkan jagung sekitar 2 ton sekali panen.

"Selama ini kami pakai (metode tanam jagung) biasa saja. Tanam suka-suka. Setelah ikut pelatihan, ternyata selama ini yang saya lakukan salah," kata petani perempuan tersebut di ladang jagungnya, Sabtu (1/6/2024).

Baca juga: ANJ Salurkan Premi Minyak Sawit Berkelanjutan Rp 442 Juta ke Petani

Fantri adalah salah satu petani perempuan yang diberdayakan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) melalui program bernama Increasing the Leverage of iMSD across Indonesia (Inclusion).

Dalam program tersebut, Fantri mendapatkan pendampingan dan pelatihan mengenai metode pertanian berkelanjutan mulai dari persiapan lahan, pemilihan bibit, teknik pertanian, pemupukan, pengendalian hama, hingga pasca-panen.

Fantri menuturkan, pendapatannya turut terkerek karena meningkatnya produktivitas jagung di ladangnya tersebut.

Menurutnya, petani dengan luasan lahan yang tidak terlalu besar seperti dirinya memerlukan pendampingan agar bisa semakin mandiri.

"Cara perawatan menanam dan memanen yang baik sudah saya terapkan dan buktikan sendiri," ujar Fantri.

Baca juga: Dukung Petani dan Ketahanan Pangan, FKS Multi Agro Serap Kedelai Lokal

Dia mengaku akan senang hati menularkan pengetahuannya tersebut kepada petani-petani kecil lainnya bila membutuhkan.

Petani perempuan dari Kecamatan Lore Tengah lain yang merasakan peningkatan produktivitas jagung adalah Eta Dewysamentara, warga Desa Hanggira.

Dulu ketika menggunakan bibit lokal dengan metode pertanian yang ala kadarnya, 3 kilogram (kg) benih hanya menghasilkan sekitar 500 kg jagung.

Setelah engikuti berbagai pelatihan dari WVI dan mitra swastanya, produktivitas ladang jagung Eta meningkat tiga kali lipat.

"Kemarin saya tanam bibit (unggul) 1 kg, dapat panen sekitar 570 kg," kata Eta.

Baca juga: RI Diusulkan Jadi Pusat Pelatihan Petani Muda Asia Pasifik

Sementara itu, petani difabel dari Desa Rompo, Kecamatan Lore Tengah, Abdul Hasan Polohe, juga mengaku mendapatkan panen besar setelah menerapkan metode pertanian yang disampaikan WVI.

Bermodal 20 kg bibit jagung yang dia tanam, petani penyandang disabilitas daksa tersebut memperoleh panen sekitar 10 ton jagung.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

LSM/Figur
Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Pemerintah
Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

LSM/Figur
“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

Swasta
Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Pemerintah
Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

LSM/Figur
Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

LSM/Figur
Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

LSM/Figur
Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Pemerintah
79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

Pemerintah
 Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Pemerintah
Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

LSM/Figur
Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

LSM/Figur
Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Swasta
Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau