Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghargaan PBB untuk Kesetaraan Gender Sektor Bisnis Resmi Dibuka

Kompas.com - 13/06/2024, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pendaftaran untuk penghargaan UN Women Indonesia Women’s Empowerment Principles Awards (WEPs Awards) 2024 resmi dibuka.

Penghargaan ini diinisiasi oleh badan PBB yang fokus pada isu perempuan, UN Women, dengan dukungan dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) dan Uni Eropa.

WEPs Awards memberikan penghargaan untuk inisiatif dan praktik luar biasa dari perusahaan dan sektor bisnis dalam mendorong kesetaraan gender di dunia kerja. Pendaftaran dibuka hingga 30 Juni 2024.

Baca juga: Konservasi Laut yang Efektif Butuh Pendekatan Kesetaraan Gender

Peserta yang dapat mendaftar meliputi wirausahawan, wirausaha sosial, usaha kecil menengah (UKM), perusahaan nasional dan multinasional, asosiasi industri, bursa saham, dan kamar dagang.

Calon peserta dapat menominasikan inisiatif teladan mereka dengan mengisi formulir daring di bit.ly/daftarwepsawards2024.

WEPs Awards akan menyoroti praktik baik yang dilakukan perusahaan dan pemimpin bisnis dalam melakukan aksi untuk memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Terdapat enam kategori dalam penghargaan yang akan akan diberikan kepada perusahaan dan individu atas inisiatif untuk mendorong kesetaraan gender, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (10/6/2024).

Baca juga: Indeks Ketimpangan Gender Indonesia Konsisten Turun dalam 5 Tahun

Keenam kategori tersebut adalah Pembiayaan Inovatif, Komitmen dan Tindakan Kepemimpinan, Tempat Kerja yang Inklusif Gender, Tempat Kerja yang Responsif Gender, Pelibatan Masyarakat dan Kerja Sama Kemitraan, dan Transparansi dan Pelaporan.

Penghargaan WEPs Awards Indonesia akan maju ke tahap selanjutnya dan bersaing dengan perusahaan lainnya di Asia-Pasifik untuk dipilih sebagai pemenang regional.

Pentingnya kesetaraan gender

Kesetaraan gender memberikan kontribusi yang signifikan dalam memajukan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan.

Meski demikian, masih ada berbagai hambatan bagi perempuan untuk berpartisipasi dan berkontribusi secara setara dalam pembangunan ekonomi.

Baca juga: Sektor Pariwisata dan Ekonomi Bisa Jadi Pelopor Kesetaraan Gender

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), partisipasi angkatan kerja perempuan mencapai 54,52 persen pada 2023, jauh di bawah jumlah angkatan kerja laki-laki yang mencapai 83,98 persen.

Selain itu, hanya 32,26 persen perempuan di Indonesia yang menduduki posisi manajerial pada tahun 2022.

Tantangan seperti diskriminasi di tempat kerja, segregasi pekerjaan, dan tanggung jawab perawatan tak berbayar yang tidak proporsional masih menghambat perempuan di tempat kerja dan dalam memasuki dunia kerja.

Country Representative OiC UN Women Indonesia Dwi Faiz mengatakan, mencapai pemberdayaan ekonomi perempuan berarti menghilangkan hambatan dan membuka kesempatan di berbagai tingkatan.

Baca juga: Pemerintah Luncurkan Rencana Aksi Nasional Gender dan Perubahan Iklim

Dia menambahkan, hal ini juga berarti memobilisasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan bisnis.

"WEPs Awards akan memberikan momentum untuk mengakui peran sektor swasta dan bisnis dalam memastikan akses, upah, dan kesempatan yang setara dalam mewujudkan potensi ekonomi perempuan. Dan di saat yang bersamaan menginspirasi lainnya untuk membangun landasan bagi kesetaraan gender di tempat kerja, pasar, dan komunitas," ujar Dwi.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Denis Chaibi menuturkan, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan bukan sekedar kewajiban moral.

Akan tetapi, kesetaraan gender juga penting bagi masyarakat untuk bekembang.

"Selain manfaat ekonomi, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam bisnis juga akan memelihara masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan kohesif di mana setiap orang mempunyai kesempatan lebih besar untuk sukses," papar Chaibi.

Baca juga: Ironi Solo, Kota Toleran tapi Diskriminatif terhadap Keragaman Gender

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau