Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengukuran Serentak Intervensi Stunting Baru Capai Separuh dari Target

Kompas.com - 21/06/2024, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan pengukuran serentak pada akhir Juni mencapai 100 persen dalam rangka percepatan penurunan stunting.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, sampai saat ini pengukuran baru tercapai sekitar separuhnya.

"Capaiannya sekarang masih sekitar 50 persen lebih sedikit, sementara waktunya tinggal sekitar sembilan hari. Jadi kita harus percepat dengan melakukan berbagai macam upaya," kata Muhadjir, sebagaimana dilansir Antara, Jumat (21/6/2024).

Baca juga: Presiden Jokowi: Konsolidasi Penting Guna Turunkan Stunting

Muhadjir menuturkan, salah satu kendala yang dialami adalah belum seluruh posyandu sudah memiliki alat timbang atau antropometri.

Padahal alat tersebut sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, dia meminta adanya koordinasi dan kolaborasi antar pos pelayanan terpadu (posyandu) lain yang sudah punya alat dan yang tidak punya.

Ia menjelaskan, di suatu wilayah, jadwal posyandu tentu tidak sama dalam melakukan pengukuran dan penimbangan. Sehingga penggunaan antropometri bisa dilakukan secara bergantian.

"Yang penting jangan sampai karena tidak punya alat antropometri, kemudian mengukur dengan alat ala kadarnya. Jadi betul-betul menggunakan alat yang standar, walaupun itu masih meminjam dari posyandu yang lain," ujar dia.

Baca juga: Program BISA Cegah Meningkatnya Stunting di NTT

Dia juga menegaskan, penanggung jawab penimbangan dan pengukuran serentak di lapangan adalah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan kolaborasi lintas sektor.

Ia juga meminta BKKBN, Kementerian Kesehatan, dan pemerintah daerah saling berkoordinasi untuk menyediakan data pasti tentang posyandu yang belum melakukan pengukuran dan intervensi serentak.

"Saya minta ada data posyandu mana yang belum melakukan kegiatan pengukuran dan intervensi, dan itu nanti akan kita hapus agar dalam waktu sembilan hari ini bisa tercatat targetnya. Nanti akan kita kelompokkan dari daerah mana, siapa yang akan bertanggung jawab, dan kapan akan dilakukan," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi menjelaskan, pengukuran serentak yang dilakukan di seluruh posyandu yang berjumlah sekitar 301.000 dan menyasar calon pengantin, ibu hamil, dan balita.

Baca juga: Daun Kelor Bisa Tekan Angka Balita Stunting dan Anemia

"Jadi diukur status gizinya, supaya kita mendapatkan informasi status gizi dari sasaran tersebut yang menjadi kunci dari penurunan stunting di Indonesia, termasuk ketika sudah menemukan masalah gizinya, kita intervensi," kata Maria.

Ia menegaskan, khusus untuk Juni 2024, pemerintah mengejar target 100 persen dari ibu hamil, balita, dan calon pengantin.

"Targetnya kita periksa 100 persen, karena kita ingin mencapai penurunan stunting (14 persen sesuai arahan Presiden Joko Widodo), utamanya di akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024," ucapnya.

Baca juga: Atasi Stunting, Dana Desa Perlu Dioptimalkan Pelatihan Kader Posyandu

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau