Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edukasi Daur Ulang, Booth 'Dari Botol Jadi Botol' Hadir di PRJ 2024

Kompas.com, 10 Juli 2024, 20:31 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Coca-Cola Indonesia membuka gerai edukasi daur ulang bertajuk ‘Dari Botol Jadi Botol’ di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2024.

“Pengunjung dapat menikmati keseruan sembari belajar tentang daur ulang, sekaligus dapat mengetahui upaya kami dalam menginspirasi dan mendorong perubahan akan pengumpulan dan pendaurulangan kemasan plastik bekas pakai,” ujar Senior Director of Public Affairs, Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo, Selasa (9/7/2024). 

Ia mengatakan, untuk menangani tantangan permasalahan sampah plastik di Indonesia, pihaknya berupaya untuk terus melibatkan konsumen dalam upaya daur ulang.

Baca juga: Tiga Tantangan Ekonomi Sirkular, Satu di Antaranya Daur Ulang

"Booth kami di JFK merupakan salah satu cara kami dalam menunjukkan dampak dari daur ulang kemasan plastik bekas pakai menjadi botol baru,” tambah Triyono.

Booth ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pengumpulan dan proses daur ulang kemasan plastik bekas pakai. 

Gerai ini dibuka mulai 12 Juni hingga 15 Juli 2024. Siapapun pengunjung dapat memasukkan botol berjenis polimer yaitu Polyethylene Terephthalate (PET), apapun merknya, ke dalam keranjang yang sudah disiapkan. 

Booth daur ulang 

Gerai yang informatif ini juga mengadakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mendorong aksi masyarakat dalam pengumpulan kemasan plastik bekas pakai.

Mulai dari Bottle Collection (Pengumpulan Botol), pengunjung bisa memasukkan satu botol bekas dan mendapatkan produk secara gratis.

Kemudian Recycle Games (Permainan Daur Ulang), untuk menguji pengetahuan daur ulang dengan permainan berbasis Kinect yang seru. Pengunjung bisa bergerak ke kanan dan kiri untuk menempatkan sampah pada tempat yang tepat dan menjadi juara

Lalu ada VR-Perjalanan ‘Dari Botol Jadi Botol’. Pengunjung bisa mengikuti perjalanan menarik dengan teknologi Virtual Reality tentang bagaimana sebuah botol bekas pakai dapat didaur ulang menjadi botol baru.

Selanjutnya, ada juga Spin the Wheel, yaitu membagikan pengalaman unik dan ide cemerlang di ‘Reborn Wall’, lalu memutar roda hadiah untuk mendapatkan kesempatan memenangkan merchandise yang menarik. 

Coca-Cola Indonesia membuka gerai edukasi daur ulang bertajuk Dari Botol Jadi Botol di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2024, mulai 12 Juni hingga 15 Juli 2024.KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARRORROH ITSNAINI Coca-Cola Indonesia membuka gerai edukasi daur ulang bertajuk Dari Botol Jadi Botol di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2024, mulai 12 Juni hingga 15 Juli 2024.

Terakhir, terdapat Photo Corner, untuk mengabadikan momen dan kenangan tak terlupakan dengan mengambil foto di booth yang meriah. 

Booth ‘Dari Botol Jadi Botol’ dapat dikunjungi di JIExpo Hall C, Jakarta Fair Kemayoran 2024, Jakarta Utara, selama jam buka: Senin-Jumat pukul 15.30-22.00 WIB, dan Sabtu-Minggu pukul 10.00 - 22.00 WIB.

Komitmen botol PET

Sebagai informasi, sejak 2023, perusahaan telah memproduksi botol yang terbuat dari plastik Polyethylene Terephthalate (PET), sejalan dengan visi global ‘World Without Waste’.

“Pada tahun 2023 lalu, kami meluncurkan botol yang terbuat dari 100% plastik PET daur ulang (rPET), tidak termasuk tutup dan label, yang merupakan pertama kalinya untuk produk minuman kami di Indonesia," ujar Head of Sustainability Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, Natasha Gabriella saat sesi diskusi di Jakarta Fair Kemayoran, Selasa. 

Saat ini, satu dari setiap tiga botol yang diedarkan Coca-Cola di Indonesia terbuat dari 100 persen plastik PET daur ulang atau recycled polyethylene terephthalate (rPET) yang diproduksi secara lokal di fasilitas daur ulang Amandina Bumi Nusantara di Jawa Barat.

Baca juga: Terapkan Ekonomi Hijau, Vasanta Daur Ulang Pakaian

Fasilitas canggih yang didirikan atas kemitraan antara Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dan Dynapack Asia ini mampu memproses botol PET kosong yang dikumpulkan secara lokal dan mengubahnya menjadi botol produk baru.

Pabrik daur ulang ini berkolaborasi dengan Mahija Parahita Nusantara, sebuah yayasan sosial nirlaba yang juga didirikan atas kemitraan antara Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dan Dynapack Asia.

"Yayasan Mahija Parahita Nusantara mendukung penciptaan infrastruktur pengumpulan dan menyediakan bahan baku untuk fasilitas Amandina Bumi Nusantara," tuturnya. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau