Tahun-tahun berikutnya, memang mengalami penurunan, tetapi volume produksi tetap tinggi, di kisaran 46-47 juta ton. Data terakhir, pada 2022, menunjukkan produksi CPO mencapai 46,73 juta ton.
Pada 2022, volume ekspor CPO Indonesia mencapai 26,22 juta ton dengan nilai Free on Board (FOB) mencapai US$15,97 miliar.
Hal ini menandakan adanya kenaikan harga CPO dunia yang terutama dipicu oleh upaya hilirisasi CPO di Indonesia.
"Tiga jalur utama dalam hilirisasi CPO yang menjadi fokus adalah industri kompleks oleofood, industri kompleks oleokimia, dan industri biofuel," paparnya.
Tommy menilai, mendorong bauran minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar bisa membuat situasi lebih buruk.
Sebab, perluasan lahan akan menyebabkan peningkatan deforestasi, yang berpotensi negatif pada lingkungan, keanekaragaman hayati, dan upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Deforestasi yang terjadi pada saat pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit berkontribusi pada kehilangan keanekaragaman hayati dan pelepasan emisi karbon yang signifikan," ungkap Tommy.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, peningkatkan bauran energi hijau akan memberikan dampak negatif pada sisi lain.
Baca juga: Data Spasial Program Sawit Berkelanjutan
"Apa benar tingkat polusi masyarakat di kota bisa turun karena ada peningkatan bauran energi? Bagaimana dengan masyarakat di desa? Mereka kesulitan karena lahan berkurang, kemiskinan meningkat, stunting atau kekurangan gizi kronis bisa makin naik dan klaim jaminan kesehatan meningkat,” paparnya.
Bhima pun mendorong cara pandang alternatif, selain penggunaan bahan bakar minyak dan solar yang boros dalam komponen biaya logistik di Indonesia.
“Bukan bahan bakarnya yang terus menerus kita sediakan. Ini memperkaya perusahaan-perusahaan pengolah bahan bakar itu. Memperkaya para aktornya,” imbuh dia.
Adapun menurut Pengajar dan Peneliti Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Ardi Adji, perluasan lahan bukan jadi satu-satunya cara untuk meningkatkan pasokan CPO.
“Tidak perlu terus menerus memperluas lahan, tapi bisa juga dari peningkatan produktivitas petani dan pengelolaan pasar," ujar Ardi.
Ia mengatakan bahwa populasi petani di Indonesia cukup dominan. Ada lebih dari 10 juta petani kelapa sawit yang harus dibantu meningkatkan produktivitas tanpa menambah lahan.
"Misalnya (dibantu) untuk benih dan pupuk yang berkualitas, akses ke kredit, dan menekan biaya logistik yang selama ini ditanggung petani,” pungkasnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya