Mereka sepakat, pemanasan akan terus berlanjut kecuali manusia mengurangi gas rumah kaca (GRK) dari pembakaran bahan bakar fosil.
Fenomena tiga hari terpanas secara berturut-turtu tersebut sejalan dengan fenomena panas ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah.
Di pedalaman California, AS, suhu mendekati 40 derajat celsius. Pada saat yang sama, Eropa dilanda gelombang panas yang mematikan.
"Ini jelas merupakan tanda mengkhawatirkan yang terjadi setelah 13 bulan berturut-turut mencatat rekor, kata ilmuwan iklim Berkeley Earth Zeke Hausfather.
Hausfather memperkirakan, ada 92 persen kemungkinan bahwa 2024 akan mengalahkan tahun 2023 sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat.
Baca juga: BMKG: Tahun 2023 Rekor Suhu Terpanas, Dampak Aktivitas Industri
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya