Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bunga Rafflesia Tuan-Mudae yang Mekar Sempurna di Sumbar

Kompas.com - 31/07/2024, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Satu individu bunga Rafflesia tuan-mudae mekar sempurna di kawasan Cagar Alam Maninjau Jorong Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).

Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Dania Sintia mengatakan, bunga Rafflesia tuan-mudae itu memiliki diameter 83,7 sentimeter (cm).

Dania menuturkan, bunga tersebut mekar sempurna pada hari kedua dan beberapa hari ke depan akan layu atau membusuk.

Baca juga: Terbanyak, 5 Bunga Rafflesia Arnoldii Mekar Bersamaan di Agam

"Bunga ini mekar diketahui saat Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Baringin bentukan BKSDA sedang melakukan patroli kawasan akhir Juni 2024," ujar Dania, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (30/7/2024).

Ia mengatakan, lokasi tumbuh bunga itu berjarak sekitar satu kilometer dari mobil parkir. Di lokasi ini pernah mekar bunga Rafflesia jenis yang sama dengan diameter 111 cm pada 2020.

"Ini bunga dengan diameter terbesar di dunia yang pernah tercatat dan terdokumentasikan," katanya.

Baca juga: Terancam Punah, Rafflesia Patma Bakal Dikaji BRIN

Perbedaan dengan Rafflesia arnoldii

Rafflesia tuan-mudae hampir mirip dengan Rafflesia arnoldii namun tetap ada perbedaan yang mencolok di antara keduanya.

Perbedaan yang mencolok ada pada morfologi atau fisik antara jenis Rafflesia tuan-mudae di Cagar Alam Maninjau dengan Rafflesia arnoldii.

Perbedaan juga terlihat pada warna kelopak (perigon), Rafflesia arnoldii lebih ke oranye, sedangkan Raflflesia tuan-mudae ke arah merah marun.

Selain itu dari pola putih atau bercak pada kelopak, Rafflesia arnoldii memiliki bercak ganda yang besar dan kecil, sedangkan Rafflesia tuan-mudae bercaknya tunggal.

Baca juga: Bunga Rafflesia Mekar Sempurna di Rhino Camp TNBBS Pesisir Barat

Lebih lanjut Dania mengatakan bercak pada Rafflesia arnoldii juga lebih besar. Jarak antara satu bercak dengan yang lainnya juga agak berjauhan jika dibandingkan dengan Rafflesia tuan-mudae.

Dania menjelaskan, di dunia ada 31 jenis Rafflesia, 15 jenis diantaranya ada di Indonesia dengan 11 jenis di Pulau Sumatera.

Rafflesia tuan-mudae pertama kali ditemukan di Serawak, Malaysia. Bunga ini hanya mekar dalam jangka waktu 7-10 hari, setelah itu akan layu dan membusuk.

Bunga Rafflesia merupakan jenis tumbuhan yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, sehingga keberadaannya terus dipantau dan dijaga untuk tetap lestari.

Baca juga: Kemarau, Bunga Rafflesia di Bengkulu Tak Mekar Sempurna

Sementara Ketua Pagari Baringin Naswir berujar, knop bunga itu ditemukan saat Pagari Baringin sedang melakukan patroli kawasan.

"Kami menemukan dua knop bunga Rafflesia tuan-mudae dengan jarak sekitar lima meter di lokasi tersebut dan melaporkan ke Resort Konservasi Wilayah II Maninjau," ujarnya.

Dia menambahkan, Pagari Baringin melarang warga ke lokasi agar tidak mengganggu proses mekar bunga langka itu. Setelah itu memasang tali rafia di sekitar bunga untuk melindungi bunga ini.

Baca juga: 60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

Pemerintah
Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

LSM/Figur
Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Swasta
Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Swasta
Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Pemerintah
Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Swasta
Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Pemerintah
Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Swasta
Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

LSM/Figur
Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series 'Kami Memohon'

Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series "Kami Memohon"

Swasta
Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Pemerintah
Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau