Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Ini Luncurkan Pembangkit Listrik Bertenaga Hidrogen, Siap Dipesan Tahun depan

Kompas.com - 31/07/2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Grup teknologi Wartsila Energy meluncurkan mesin pembangkit listrik bertenaga hidrogen 100 persen dengan skala besar.

Mesin yang dikembangkan perusahaan asal Finlandia tersebut bertujuan untuk mewujudkan sistem tenaga listrik dengan netral karbon atau net zero emission (NZE).

"Mesin kami yang berbahan bakar hidrogen akan memungkinkan 100 persen sistem energi terbarukan di masa depan," kata Presiden Wartsila Energy Anders Lindberg sebagaimana dilansir Antara, Selasa (30/7/2024).

Baca juga: Kapal Feri Bertenaga Hidrogen Pertama di Dunia Mulai Beroperasi

Konsep pembangkit listrik bertenaga hidrogen tersebut didasarkan pada platform mesin Wartsila 31 yang telah disertifikasi oleh TUV SUD.

Sertifikasi H2-Readiness TUV SUD terdiri dari tiga tahap dengan tiga sertifikat yang sesuai, di mana mesin Wartsila telah mencapai tahap pertama dengan Sertifikat Konsep untuk desain konseptual mesin pembangkit listriknya.

Mesin pembangkit listrik bertenaga hidrogen 100 persen itu ditarget siap untuk dipesan pada 2025 alias tahun depan dan bisa dikirim tahun 2026.

"Kita tidak akan bisa mencapai tujuan iklim global atau melakukan dekarbonisasi sepenuhnya pada sistem tenaga listrik kita tanpa pembangkit listrik yang fleksibel dan bebas karbon," ucap Lindberg.

Baca juga: Kembangkan Hidrogen Hijau, Pemerintah Siapkan Insentif hingga Keringanan Pajak

Pasok genset

Wartsila sendiri telah menyepakati perjanjian memasok generator set (genset) untuk dua pembangkit listrik di Indonesia yaitu Sumbawa-2 di Pulau Sumbawa dan Tobelo di Maluku Utara.

Pemesanan tersebut telah dilakukan oleh KEPCO E&C, anggota konsorsium KEPCO E&C-Adhi Karya yang membangun pembangkit listrik PT PLN (Persero) pada akhir tahun lalu.

Sumbawa-2 dan Tobelo yang masing-masing akan beroperasi dengan tiga mesin bahan bakar ganda Wartsila 31DF yang menghasilkan output sebesar 30 megawatt (MW).

Pada tahap awal, pembangkit listrik tersebut menggunakan bahan bakar campuran 35 persen biofuel dan 65 persen solar, sejalan dengan program biodiesel Indonesia.

Selanjutnya, pembangkit tersebut akan beralih menggunakan gas alam ketika sudah tersedia secara lokal.

Wartsila akan mengirimkan genset tersebut pada 2024 dan kedua pembangkit listrik diharapkan dapat beroperasi penuh pada 2025.

Baca juga: RI Berpeluang Besar Pimpin Produksi Hidrogen dan Amonia Regional

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Swasta
AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

Swasta
Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Pemerintah
Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau