Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Kelaparan, BNPB Bangun Gudang Makanan di Papua Tengah

Kompas.com - 06/08/2024, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membangun gudang makanan di Sinak dan Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Gudang makanan tersebut dibangun untuk mengatasi ancaman kelaparan bagi masyarakat setempat yang dipicu oleh fenomena iklim embun upas.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, total anggaran yang digunakan untuk membangun dua gudang cadangan makanan tersebut senilai lebih dari Rp 82 miliar menggunakan Dana Siap Pakai (DSP) BNPB.

Baca juga: Indonesia Masuk Tingkat Kelaparan Kategori Sedang, DBS Donasi Pangan

Dia mengatakan, gudang makanan di Kecamatan Sinak sudah selesai dan sudah berisi cadangan bahan makanan yang saat ini siap didistribusikan kepada masyarakat.

Namun, Abdul menyebutkan untuk gudang di Kecamatan Agandugume masih dalam proses pembangunan karena sulitnya akses.

Selain itu sempat ada gangguan konflik horizontal dari kelompok tertentu hingga pasukan TNI harus turun ke lapangan melakukan pengamanan.

"Gangguan itu sudah berhasil diselesaikan oleh TNI. Dan selagi gudang masih proses pembangunan, maka makanan dari gudang Sinak diangkut untuk didistribusikan ke masyarakat di Agandugume," kata Abdul dalam disaster briefing BNPB, Senin (5/8/2024) sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Beruang Kutub Terancam Kelaparan akibat Perubahan Iklim

Dia menjelaskan, fenomena iklim embun upas merupakan ancaman serius yang hampir setiap tahun mengakibatkan warga Sinak dan Agandugume kekurangan makanan hingga menjadi ancaman kelaparan.

Embun upas merupakan fenomena munculnya embun dingin atau salju beku pada medio Juli, Agustus, hingga awal September yang membekukan permukaan lahan.

Embun upas tersebut sangat berdampak bagi masyarakat Puncak Papua karena telah membekukan hingga merusak hasil bumi seperti umbi-umbian dan sejenisnya sebagai sumber makanan yang mereka tanam dan disimpan di tanah.

Menurut data yang dihimpun BNPB, dampak cuaca iklim yang melanda di Papua itu berlangsung mulai dari 1997, 1998, 2015, 2018, 2019, dan 2022.

Baca juga: Daftar Indikator Tujuan 2 SDGs Tanpa Kelaparan

BNPB melaporkan, sudah ada jalur penerbangan udara yang dibuka pada 2023 dari Timika ke Sinak.

Akan tetapi, tidak semua pesawat bisa mendarat di Agandugume karena landasan udara yang ada di sana belum memadai.

Distribusi makanan hanya bisa dilakukan pesawat jenis Caravan dari Timika ke Sinak dilanjutkan perjalanan darat selama dua hari ke Agandugume.

Baca juga: Wujudkan Desa Tanpa Kemiskinan dan Kelaparan Melalui SDGs

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DBS Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Daur Ulang, Diklaim Ramah Lingkungan

Bank DBS Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Daur Ulang, Diklaim Ramah Lingkungan

Swasta
15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

Pemerintah
Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

LSM/Figur
Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Swasta
Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Swasta
Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Pemerintah
Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Swasta
Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Pemerintah
Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Swasta
Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

LSM/Figur
Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series 'Kami Memohon'

Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series "Kami Memohon"

Swasta
Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Pemerintah
Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau