Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Pilah dari Rumah, Yakult Salurkan Tempat Sampah ke Warga Desa

Kompas.com - 06/08/2024, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - PT Yakult Indonesia Persada membagikan 143 tempat sampah ke warga Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

Tempat sampah tersebut disalurkan melalui Bank Sampah Induk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mulur, Selasa (6/8/2024).

Presiden Direktur PT Yakult Indonesia Persada Hiroshi Kawaguchi mengatakan, dengan adanya tempat sampah tersebut, diharapkan para warga dapat memilah sampah dari rumah.

"Kalau dari rumah, pengumpulannya (sampahnya) lebih mudah dan daur ulangnya menjadi lebih efektif," kata Kawaguchi di Desa Mulur.

Baca juga: 18 Fakta Sampah Makanan yang Perlu Jadi Perhatian

Kawaguchi menuturkan, penyaluran tempat sampah di Desa Mulur merupakan yang pertama. Ke depan, program tersebut akan terus dilanjutkan dan dikembangkan di tempat lain.

Dia menambahkan, Yakult mempunyai slogan perusahaan yaitu menyehatkan manusia dan Bumi.

"Memang selama ini kami berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat. Tapi saat ini bukan hanya itu saja, kami juga mau berkontribusi terhadap kesehatan Bumi," papar Kawaguchi.

Manajer Operasional Bank Sampah Induk BUMDes Mulur Arnisya Frisiliani menyampaikan, tempat sampah tersebut didorong untuk sebagai tempat sampah anorganik.

Baca juga: 11,3 Juta Ton Sampah Indonesia Tidak Terkelola dengan Baik

Setelah terkumpul, sampah anorganik dari warga lalu dapat dijual ke bank sampah unit masing-masing.

Bank sampah yang didirikan oleh BUMDes Mulur menargetkan dapat menyerap sampah anorganik dari masyarakat, termasuk botol Yakult.

Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Vinda Damayanti Ansjar mengatakan, pengelolaan sampah membutuhkan kerja sama semua pihak dan komitmen yang kuat, termasuk dari warga dan perusahaan.

Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sampah rumah tangga mendominasi timbulan di tempat pembuangan akhir (TPA) yakni 40 persen dari total 70 juta ton.

Baca juga: Sapma PP Kembali Bersihkan Sampah Sungai Ciliwung

Dari smeua jenis sampah, plastik berkontribusi hampir 20 persen atau 12 juta ton, baik yang dikelola maupun yang tidak dikelola.

Vinda menyampaikan, untuk mengatasi sampah dari hulu, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah menerbitkan regulasi beribua Peraturan Menteri LHK Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Dia menuturkan, upaya yang dilakukan Yakult tersebut menjadi salah satu kegiatan penanganan sampah dari produsen.

"Ini salah satu perwujudan kegiatan pelaksanaan pengurangan sampah yang dilakukan Yakult dalam rangka pengurangan sampah plastik dari botolnya," ucap Vinda.

Baca juga: Jakarta Ingin Bangun Pulau Sampah, KLHK: Tampung Residu Saja

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tim Pemuda Sabet Kompetisi Kebijakan Energi Bersih Pertama di Indonesia

3 Tim Pemuda Sabet Kompetisi Kebijakan Energi Bersih Pertama di Indonesia

LSM/Figur
Dunia Habiskan 2,6 Triliun Dollar AS Per Tahun untuk Subsidi Aktivitas yang Sebabkan Pemanasan Global

Dunia Habiskan 2,6 Triliun Dollar AS Per Tahun untuk Subsidi Aktivitas yang Sebabkan Pemanasan Global

Pemerintah
Kiprah BNI Masuk 1.000 Perusahaan Terbaik Dunia Majalah TIME

Kiprah BNI Masuk 1.000 Perusahaan Terbaik Dunia Majalah TIME

BUMN
Pesan Jaga Lingkungan untuk Para Anak Muda

Pesan Jaga Lingkungan untuk Para Anak Muda

LSM/Figur
Perdana, Pertamina Pasok Bahan Bakar Berkelanjutan untuk Pesawat Australia

Perdana, Pertamina Pasok Bahan Bakar Berkelanjutan untuk Pesawat Australia

BUMN
Ekspor Tambang Pasir Laut Berdampak Buruk pada Ekonomi Keluarga di Pesisir

Ekspor Tambang Pasir Laut Berdampak Buruk pada Ekonomi Keluarga di Pesisir

LSM/Figur
Komitmen MMSGI Menyulap Lahan Pascatambang Jadi Taman Kehidupan di Bumi Mahakam

Komitmen MMSGI Menyulap Lahan Pascatambang Jadi Taman Kehidupan di Bumi Mahakam

Swasta
PBB Indonesia Luncurkan Laporan Capaian SDGs, Ini Rangkumannya

PBB Indonesia Luncurkan Laporan Capaian SDGs, Ini Rangkumannya

Pemerintah
Indonesia-Selandia Baru Kerja Sama Program Eksplorasi Panas Bumi

Indonesia-Selandia Baru Kerja Sama Program Eksplorasi Panas Bumi

Pemerintah
Integrasikan Keberlanjutan ke Strategi Perusahaan, Rybale al Hage Raih SDG Pioneer 2024

Integrasikan Keberlanjutan ke Strategi Perusahaan, Rybale al Hage Raih SDG Pioneer 2024

Pemerintah
Pengakuan Semu Nelayan Kecil, Muncul di Aturan tapi Tak Terlindungi

Pengakuan Semu Nelayan Kecil, Muncul di Aturan tapi Tak Terlindungi

LSM/Figur
Bank Dunia Ingatkan Indonesia Berpotensi Hadapi Masalah Ketahanan Pangan

Bank Dunia Ingatkan Indonesia Berpotensi Hadapi Masalah Ketahanan Pangan

Pemerintah
Djarum Foundation Bersama Mahasiswa Tanam 5.000 Mangrove di Tahura Ngurah Rai

Djarum Foundation Bersama Mahasiswa Tanam 5.000 Mangrove di Tahura Ngurah Rai

Pemerintah
Polandia Lirik Investasi di Jabar, Energi hingga Pertanian

Polandia Lirik Investasi di Jabar, Energi hingga Pertanian

Pemerintah
Fabiana Schaeffer, Gabungkan Keberlanjutan dalam Acara Skala Besar

Fabiana Schaeffer, Gabungkan Keberlanjutan dalam Acara Skala Besar

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau