Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Hutan Indonesia, Persemaian Bibit Hasil Urun Dana Diresmikan

Kompas.com, 8 Agustus 2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Hutan Itu Indonesia bersama Rimbaraya Indonesia meresmikan Persemaian Adopsi Hutan Rimba Lestari di wilayah Sinar Sari, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/8/2024).

Peresmian persemian dengan luas tanah 20 x 20 meter persegi dan luas bangunan 10 x 10 meter persegi tersebut dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Hutan Indonesia yang jatuh setiap 7 Agustus.

Persemaian ini berkapasitas 5.000 bibit dengan jenis tanaman sengon, trembesi, jati, eucalyptus, mahoni, mangga, rambutan, alpukat, dan berbagai jenis tanaman buah lainnya.

Baca juga: Microsoft Beli 80.000 Ton Kredit Penghilang Karbon dari Proyek Hutan AS

Persemaian bibit tersebut merupakan hasil urun dana Hutan Itu Indonesia di platform kitabisa.com. Ke depan, fasilitas ini akan dikelola oleh Rimbaraya Indonesia bersama masyarakat sekitar.

Keterlibatan masyarakat lokal dalam mengelola persemaian ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.

Direktur Eksekutif Hutan Itu Indonesia Eulis Utami berterima kasih kepada pihak-pihak yang sudah ikut berdonasi.

"Persemaian ini menjadi langkah awal untuk aksi penghijauan yang akan dilakukan di kawasan kaki Gunung Gede Pangrango. Semoga kita semua makin sayang dengan hutan Indonesia karena jaga hutan, jaga masa depan," kata Eulis dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Tujuan dibagunnya persemaian bibit tersebut adalah untuk sarana edukasi, peningkatan kesadaran lingkungan, dan upaya konservasi keanekaragaman hayati.

Baca juga: Lestarikan Hutan, Suku Awyu dan Moi Serahkan 253.823 Petisi ke MA

Melalui persemaian ini, masyarakat, khususnya generasi muda, dapat memahami pentingnya hutan dan keanekaragaman hayati serta menjaga keseimbangan ekosistem dan melestarikan spesies tanaman di Indonesia.

Selain itu, persemaian bibit ini juga bermanfaat dalam pengurangan erosi dan mitigasi perubahan iklim.

Pohon-pohon yang ditanam diharapkan dapat membantu mengurangi erosi tanah dan menyerap karbon dioksida, sehingga dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim.

Hasil dari pohon yang siap tanam akan disalurkan ke seluruh Jawa seperti Bogor, Banten, Bandung, Garut, dan sekitarnya.

Dalam pelaksanaannya, persemaian ini juga mengalami beberapa tantangan. Pemeliharaan bibit menjadi salah satu fokus utama, mengingat bibit memerlukan perhatian khusus agar dapat tumbuh dengan optimal.

Baca juga: Ditunjuk Jadi Ketua AWG-FPD, Indonesia Bahas Standar Pengelolaan Hasil Hutan ASEAN

Pengelolaan hama dan penyakit juga menjadi tantangan yang harus diatasi untuk memastikan kesehatan bibit.

Selain itu, memastikan bibit tumbuh dengan optimal sebelum ditanam merupakan langkah krusial untuk menjamin keberhasilan program penghijauan.

Rimbaraya Indonesia berharap, persemaian bibit yang sudah dibangun ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan bibit tanaman berkualitas dan mendukung program penghijauan.

Selain itu, persemaian bibi tersebut juga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk program adopsi hutan dan memperbaiki kualitas lingkungan di sekitar melalui penanaman pohon.

"Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh donatur juga Hutan Itu Indonesia serta multi pihak yang telah berkontribusi," ujarnya.

Baca juga: Di Forum Internasional, Teknologi Jaga Hutan RI Berbuah Apresiasi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Swasta
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Pemerintah
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
LSM/Figur
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
Pemerintah
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
BUMN
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Swasta
Hadapi 'Triple Planetary Crisis', Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
Hadapi "Triple Planetary Crisis", Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
LSM/Figur
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
LSM/Figur
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau