KOMPAS.com - Hutan Itu Indonesia bersama Rimbaraya Indonesia meresmikan Persemaian Adopsi Hutan Rimba Lestari di wilayah Sinar Sari, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/8/2024).
Peresmian persemian dengan luas tanah 20 x 20 meter persegi dan luas bangunan 10 x 10 meter persegi tersebut dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Hutan Indonesia yang jatuh setiap 7 Agustus.
Persemaian ini berkapasitas 5.000 bibit dengan jenis tanaman sengon, trembesi, jati, eucalyptus, mahoni, mangga, rambutan, alpukat, dan berbagai jenis tanaman buah lainnya.
Baca juga: Microsoft Beli 80.000 Ton Kredit Penghilang Karbon dari Proyek Hutan AS
Persemaian bibit tersebut merupakan hasil urun dana Hutan Itu Indonesia di platform kitabisa.com. Ke depan, fasilitas ini akan dikelola oleh Rimbaraya Indonesia bersama masyarakat sekitar.
Keterlibatan masyarakat lokal dalam mengelola persemaian ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
Direktur Eksekutif Hutan Itu Indonesia Eulis Utami berterima kasih kepada pihak-pihak yang sudah ikut berdonasi.
"Persemaian ini menjadi langkah awal untuk aksi penghijauan yang akan dilakukan di kawasan kaki Gunung Gede Pangrango. Semoga kita semua makin sayang dengan hutan Indonesia karena jaga hutan, jaga masa depan," kata Eulis dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Tujuan dibagunnya persemaian bibit tersebut adalah untuk sarana edukasi, peningkatan kesadaran lingkungan, dan upaya konservasi keanekaragaman hayati.
Baca juga: Lestarikan Hutan, Suku Awyu dan Moi Serahkan 253.823 Petisi ke MA
Melalui persemaian ini, masyarakat, khususnya generasi muda, dapat memahami pentingnya hutan dan keanekaragaman hayati serta menjaga keseimbangan ekosistem dan melestarikan spesies tanaman di Indonesia.
Selain itu, persemaian bibit ini juga bermanfaat dalam pengurangan erosi dan mitigasi perubahan iklim.
Pohon-pohon yang ditanam diharapkan dapat membantu mengurangi erosi tanah dan menyerap karbon dioksida, sehingga dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Hasil dari pohon yang siap tanam akan disalurkan ke seluruh Jawa seperti Bogor, Banten, Bandung, Garut, dan sekitarnya.
Dalam pelaksanaannya, persemaian ini juga mengalami beberapa tantangan. Pemeliharaan bibit menjadi salah satu fokus utama, mengingat bibit memerlukan perhatian khusus agar dapat tumbuh dengan optimal.
Baca juga: Ditunjuk Jadi Ketua AWG-FPD, Indonesia Bahas Standar Pengelolaan Hasil Hutan ASEAN
Pengelolaan hama dan penyakit juga menjadi tantangan yang harus diatasi untuk memastikan kesehatan bibit.
Selain itu, memastikan bibit tumbuh dengan optimal sebelum ditanam merupakan langkah krusial untuk menjamin keberhasilan program penghijauan.
Rimbaraya Indonesia berharap, persemaian bibit yang sudah dibangun ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan bibit tanaman berkualitas dan mendukung program penghijauan.
Selain itu, persemaian bibi tersebut juga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk program adopsi hutan dan memperbaiki kualitas lingkungan di sekitar melalui penanaman pohon.
"Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh donatur juga Hutan Itu Indonesia serta multi pihak yang telah berkontribusi," ujarnya.
Baca juga: Di Forum Internasional, Teknologi Jaga Hutan RI Berbuah Apresiasi
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya