Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Temukan Jamur Pemakan Plastik, Bisakah Bersihkan Lautan Dunia?

Kompas.com - 18/08/2024, 09:20 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ilmuwan di Jerman telah mengidentifikasi jenis jamur yang mampu memecah plastik sintetis.

Temuan ini menawarkan senjata baru yang potensial dalam perang global melawan polusi plastik.

Tim di Institut Ekologi Air Tawar dan Perikanan Darat Leibniz di Berlin tersebut menemukan bahwa jamur mikro tertentu dapat bertahan hidup secara eksklusif pada plastik, mendegradasinya menjadi bentuk yang lebih sederhana.

Meskipun ini merupakan terobosan yang menjanjikan, terutama dalam hal mengatasi polusi plastik di lautan, para ahli memperingatkan bahwa ini bukanlah solusi yang sempurna.

Seperti dikutip dari Independent, Jumat (16/8/2024) peneliti mengamati bahwa jamur mikro di Danau Stechlin di timur laut Jerman dapat tumbuh subur pada polimer sintetis tanpa sumber karbon lainnya.

Baca juga: Bisakah Kita Berhenti Menggunakan Plastik?

“Temuan paling mengejutkan dari pekerjaan kami adalah bahwa jamur kami dapat tumbuh secara eksklusif pada beberapa polimer sintetis dan bahkan membentuk biomassa,” kata Hans-Peter Grossart, peneliti utama studi ini.

Pemakan Plastik

Kemampuan untuk memanfaatkan plastik sebagai satu-satunya sumber makanan mereka memungkinkan jamur untuk mendegradasi plastik lebih efisien dibandingkan dengan organisme lain yang mungkin membutuhkan nutrisi atau sumber karbon tambahan.

Para peneliti mengatakan kemampuan jamur untuk memecah plastik mungkin telah berevolusi sebagai respons terhadap keberadaan bahan sintetis yang sangat banyak di lingkungan mereka.

Jamur tersebut sangat efektif dalam memecah poliuretan, bahan umum yang digunakan dalam busa konstruksi di antara produk-produk lainnya.

Empat dari 18 galur jamur yang diteliti oleh tim Institut Leibniz pun sangat "lapar". Artinya, mereka dapat secara efisien memanfaatkan plastik, terutama poliuretan.

Akan tetapi jamur kurang efisien dalam memecah polietilena, yang umum digunakan dalam kantong plastik, dan mikroplastik dari abrasi ban, yang sarat dengan aditif logam berat yang menghambat degradasi.

Solusi Krisis Plastik?

Meskipun penemuan jamur pemakan plastik merupakan langkah maju, hal itu tidak mungkin menyelesaikan masalah polusi plastik dengan sendirinya.

Para ahli mengatakan cara paling efektif untuk mengatasi polusi plastik adalah dengan mengurangi jumlah material yang masuk ke lingkungan.

Aktivitas enzim jamur yang bertanggung jawab untuk memecah plastik, sangat bergantung pada faktor eksternal seperti suhu dan ketersediaan nutrisi.

Hal tersebut membuat jamur lebih cocok untuk lingkungan terkendali seperti pabrik pengolahan limbah daripada lingkungan alami.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau