Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanasan Global: Venezuela Kehilangan Gletser Terakhirnya

Kompas.com - 20/08/2024, 11:41 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Venezuela mungkin akan menjadi negara pertama dalam sejarah modern yang kehilangan semua gletsernya.

The International Cryosphere Climate Initiative (ICCI), sebuah organisasi ilmiah, mengatakan bahwa satu-satunya gletser yang tersisa di negara Amerika Selatan itu, yakni Humboldt atau La Corona di Andes, telah terlalu kecil untuk digolongkan sebagai gletser.

Organisasi itu, seperti dikutip dari BBC, Senin (19/8/2024), menyebut Humboldt sebagai hamparan es. Venezuela telah kehilangan sedikitnya enam gletser lainnya dalam satu abad terakhir.

Dengan meningkatnya suhu rata-rata global akibat perubahan iklim, hilangnya es semakin meningkat, yang membantu menaikkan permukaan laut di seluruh dunia.

Baca juga:

 

"Tidak banyak lapisan es di gletser terakhir Venezuela sejak tahun 2000-an," kata Dr. Caroline Clason, seorang ahli glasiologi di Universitas Durham.

"Sejak itu, tidak ada lagi es yang ditambahkan, jadi telah direklasifikasi sebagai hamparan es," lanjut dia.

Maret lalu, para peneliti di Universitas Los Andes di Kolombia mengatakan bahwa gletser tersebut telah menyusut dari 450 hektar menjadi hanya dua hektar.

Luis Daniel Llambi, seorang ahli ekologi di universitas tersebut, menambahkan bahwa gletser tersebut kini telah menyusut menjadi kurang dari itu.

Meski tidak ada standar global untuk ukuran minimum es agar memenuhi syarat sebagai gletser, Survei Geologi Amerika Serikat menyebut pedoman yang diterima secara umum adalah sekitar 10 hektar.

Dengan ukurannya yang semakin menyusut, Profesor Mark Maslin, profesor ilmu sistem bumi di University College London, menyatakan bahwa hamparan es seperti Humboldt yang hanya setara dengan luas dua lapangan sepak bola bukanlah gletser.

"Gletser adalah es yang mengisi lembah, itulah definisinya. Oleh karena itu, saya mengatakan Venezuela tidak memiliki gletser sama sekali," ungkapnya.

Proyek Penyelamatan

Pemerintah Venezuela sebelumnya mengumumkan proyek penyelamatan gletser dengan menutupi sisa es dengan selimut termal yang diharapkan dapat menghentikan atau membalikkan proses pencairan.

Namun, langkah tersebut menuai kritik dari para ilmuwan iklim setempat yang memperingatkan bahwa penutup tersebut dapat mencemari habitat di sekitarnya ketika partikel plastik terdegradasi.

Maslin juga berpendapat bahwa hilangnya gletser tidak dapat langsung dipulihkan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RI Perlu Terapkan Ekonomi Restoratif, Seimbangkan Pembangunan dan Lingkungan

RI Perlu Terapkan Ekonomi Restoratif, Seimbangkan Pembangunan dan Lingkungan

LSM/Figur
AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

LSM/Figur
Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Pemerintah
Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau