KOMPAS.com - Pulau Jawa menjadi wilayah yang memiliki konsentrasi pengaruh China paling besar di Indonesia.
Temuan tersebut mengemuka dalam studi terbaru yang dilakukan China-Indonesia Desk dari lembaga think tank Center of Economic and Law Studies (Celios).
Studi berjudul China-Indonesia Provincial Index tersebut menginvestigasi dan meneliti pengaruh China di 38 provinsi Indonesia dan dirilis pada Kamis (22/8/2024).
Baca juga: China Jawara Pengembangan Energi Terbarukan Global, Getol Bangun PLTS dan PLTB
Ada delapan sektor yang diteliti dalam studi pengaruh China tersebut yaitu akademik, media, kebijakan luar negeri, ekonomi, politik lokal, kemasyarakatan, penegakan hukum, dan teknologi.
Dari delapan sektor tersebut, enam di antaranya paling besar dirasakan dampaknya di Pulau Jawa.
Enam sektor tersebut yaitu akademik, media, ekonomi, politik lokal, kemasyarakatan, dan teknologi.
Di sektor akademik, Yogyakarta dan Jakarta memperoleh pengaruh dengan perolehan skor sebesar 45,4 persen.
Baca juga: China Bersiap Hadapi Musim Panas Ekstrem, Perubahan Iklim Jadi Biang Keladi
Sedangkan untuk sektor media, Jakarta mendapat pengaruh dari China sebanyak 15,9 persen bersamaan dengan Nusa Tenggara Barat.
Sementara itu, skor 100 persen pengaruh China di sektor ekonomi dipegang oleh Jawa Tengah, ditandai dengan perkembangan kerja sama perdagangan dan proyek investasi yang masif selama beberapa tahun terakhir di provinsi tersebut.
Direktur China-Indonesia Desk Celios Muhammad Zulfikar Rakhmat mengatakan, nilai sempurna yang diperoleh Jawa Tengah dalam sektor ekonomi menekankan poin bahwa keeratan hubungan ekonomi difasilitasi juga oleh investasi China.
"Yang mencerminkan peran penting pemerintah daerah dalam menjaga hubungan yang dinamis ini," kata Zulfikar dikutip dari siaran pers.
Baca juga: 4 Perusahaan China Sepakat RI Jadi Hub Produksi Ekspor Mobil Listrik
Selain itu, Jawa Tengah memimpin dalam pengaruh China di sektor politik lokal dengan skor masing-masing 37,5 persen, disusul dan Yogyakarta dengan sor 30 persen.
Dalam sektor kemasyarakatan, Jawa Timur mendapat penaruh China dengan skor 27,7 persen bersama dengan Nusa Tenggara Barat.
Jakarta menonjol dalam sektor teknologi dengan skor pengaruh China mencapai sebesar 71,4 persen.
Zulfikar menyampaikan, indeks tersebut merupakan gebrakan penting yang didedikasikan untuk mengukur pengaruh China tidak hanya secara nasional, tetapi secara spesifik di setiap provinsi.
Baca juga: China Pimpin Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin Dunia
"Sebagai konteks, hubungan Indonesia dan China semakin erat terjalin sejak diluncurkannya Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative-BRI)," tulis Zulfikar dalam studi tersebut.
Dia menuturkan, keterlibatan "Negeri Panda" dengan Indonesia telah meluas jauh melampaui Jakarta dan menjangkau langsung ke provinsi-provinsi di seluruh Nusantara.
Dia juga berujar, China-Indonesia Provincial Index bertujuan untuk mengkaji dinamika ini dengan menilai pengaruh China melalui beberapa indikator yang tersebar dalam delapan sektor.
Zulfikar menambahkan, setiap indikator mencerminkan fenomena yang dapat diamati dan telah dikurasi serta diperiksa silang secara cermat.
Demikian juga yang terjadi di provinsi lainnya, seperti Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah di mana jalinan kerja sama ekonomi yang signifikan didorong oleh kuatnya aktivitas China di wilayah tersebut.
Baca juga: Perusahaan China Sepakat RI Jadi Hub Produksi Kendaraan Listrik untuk Ekspor
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya