Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2024, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Frasa carbon credit dan carbon offset semakin marak digaungkan belakangan ini, seiring dengan upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Dua skema tersebut sama-sama bertujuan mendesak perusahaan untuk menekan emisi yang dihasilkan.

Akan tetapi, pengertian carbon credit dan carbon offset seringkali disalahpahami meski memiliki skema yang hampr mirip.

Baca juga: McKinsey Soroti Tantangan Penangkapan Karbon dan Pemanfaatan Hidrogen Bersih

Secara garis besar, carbon offset berupaya membantu mengurangi emisi. Sedangkan carbon credit berupaya mencegah emisi.

Carbon offset merupakan tindakan sukarela oleh perusahaan. Sementara carbon credit diatur dan didistribusikan oleh pemerintah, yang berarti perusahaan harus mematuhinya.

Dilansir dari Earth.org, berikut perbedaan carbon credit dan carbon offset secara garis besar.

Baca juga: PLN Mulai Operasikan PLTGU Tambak Lorok yang Rendah Emisi Karbon

Carbon offset

Metode bagi perusahaan untuk secara sukarela menyeimbangkan emisi karbon mereka dengan mendanai proyek yang menangkap atau mengurangi karbon, seperti reboisasi atau inisiatif energi terbarukan.

Dalamcarbon offset, perusahaan bisa membeli sertifikat karbon di bursa sukarela untuk "mengimbangi" emisi yang mereka hasilkan.

Kompensasi ini menghilangkan atau mengurangi karbon dari atmosfer untuk mengompensasi emisi yang dihasilkan oleh perusahaan yang membeli.

Baca juga: RI Punya PLTS Daratan Terbesar, Mampu Kurangi 118.725 Ton Karbon Dioksida

Carbon credit

Sistem yang diatur di mana perusahaan harus mematuhi alokasi emisi karbon yang ditetapkan oleh badan pengatur.

Sertifikat karbon diperdagangkan di bursa. Di dalamnya perusahaan bisa membeli atau menjual sertifikat karbon. Jual-beli didasarkan pada kondisi apakah emisi mereka bawah alokasi atau melebihi batas

Penerapan kredit karbon bertujuan agar perusahaan didesak mengurangi emisi agar tidak perlu lagi membeli sertifikat karbon di bursa. Bahkan perusahaan bisa menjual sertifikatnya di bursa bisla emisi yang dihasilkan di bawah alokasi.

Baca juga: 2 Perusahaan Jepang Berkolaborasi dengan Pertamina untuk Studi Kelayakan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon

Pendekatan kapital

Skema carbon offset dan carbon credit menyediakan pendekatan kapitalis untuk meningkatkan tanggung jawab industri dalam mengatasi krisis iklim.

Akan tetapi, bursa karbon dan bursa sukarela masih penuh dengan tantangan. Selain itu, regulasi-regulasi yang ada saat ini dinilai masih kurang memadai.

Carbon offset dan carbon credit tidak serta merta mendorong perusahaan untuk mengubah struktur mereka secara mendasar agar menjadi lebih berkelanjutan.

Diperlukan sistem yang benar-benar memberi penghargaan kepada mereka yang memiliki langkah keberlanjutan sebagai inti aktivitas mereka.

Baca juga: Transfer Kredit Karbon dari Korsel ke RI Diproyeksikan Meningkat

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketahanan Pangan Hadapi Sejumlah Tantangan, Mulai Perubahan Iklim hingga Isu Geopolitik

Ketahanan Pangan Hadapi Sejumlah Tantangan, Mulai Perubahan Iklim hingga Isu Geopolitik

Pemerintah
Sejumlah Lembaga Ingatkan Bahayanya Ekspor Pasir Laut bagi Kawasan Pesisir

Sejumlah Lembaga Ingatkan Bahayanya Ekspor Pasir Laut bagi Kawasan Pesisir

LSM/Figur
Subsidi Rp 9 Kuadriliun Mengalir ke Sektor yang Bahayakan Iklim Bumi

Subsidi Rp 9 Kuadriliun Mengalir ke Sektor yang Bahayakan Iklim Bumi

LSM/Figur
Stroberi Accessories dan Nyata Foundation Dukung Pendidikan di Pedalaman Indonesia

Stroberi Accessories dan Nyata Foundation Dukung Pendidikan di Pedalaman Indonesia

Swasta
Bank DBS Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Daur Ulang, Diklaim Ramah Lingkungan

Bank DBS Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Daur Ulang, Diklaim Ramah Lingkungan

Swasta
15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

Pemerintah
Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

LSM/Figur
Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Swasta
Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Swasta
Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Pemerintah
Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Swasta
Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Pemerintah
Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Swasta
Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

LSM/Figur
Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series 'Kami Memohon'

Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series "Kami Memohon"

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau