Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Transisi Energi Tergantung Konteks dan Kebutuhan Sendiri

Kompas.com, 5 September 2024, 11:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia berkomitmen kuat untuk mencapai nol emisi atau net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat, salah satunya melalui transisi energi.

Di sisi lain, Indonesia juga berkepentingan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai negara berpendapatan tinggi.

Hal tersebut disampaikan Luhut dalam sesi diskusi panel pada Indonesia International Sustainability Forum 2024 (ISF) 2024 yang dipantau secara daring pada Kamis (5/9/2024).

Baca juga: Riset BNEF: Transisi Energi Terbarukan Dunia Makin Meningkat

Dia memaparkan, Indonesia tidak bisa 100 persen menerapkan solusi dari negara-negara maju karena kapasitas fiskal, akses teknologi, dan realitas politiknya sangat berbeda.

"Setiap negara harus memilih dan menerapkan strategi berdasarkan konteks dan kebutuhannya sendiri," papar Luhut.

Luhut menyampaikan, dalam implementasi inisiatif transisi energi, tidak ada solusi yang sama persis. Setiap negara memiliki titik awal dan keterbatasan yang unik untuk dekarbonisasi.

"Kontribusi emisi per kapita Indonesia lebih rendah daripada negara-negara maju. Dan kita harus fair melihat ini," kata Luhut.

Baca juga: Koalisi Masyarakat Sipil Desak Target Energi Terbarukan Capai 60 Persen

Dia menuturkan, emisi penduduk Indonesia sekitar 2,5 ton per kapita. Bila dibandingkan, penduduk Amerika Serikat (AS) memiliki emisi 14-15 ton per kapita.

Sementara itu, rata-rata emisi penduduk dunia adalah 4,5 ton per kapita.

Oleh karena itu, kata Luhut, rata-rata penduduk Indonesia mesih menghasilkan emisi jauh lebih rendah daripada rata-rata dunia dan negara maju.

Di satu sisi, Luhut menuturkan transisi energi menjadi upaya penting bagi Indonesia untuk mencapai NZE.

Baca juga: RI Lirik Kerja Sama Pengembangan Energi Panas Bumi Afrika

Dia mengungkapkan, Indonesia memiliki 400 proyek prioritas untuk transisi energi, di antaranya ada pemensiunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

Luhut juga menegaskan transisi energi harus menaikkan pertumbuhan ekonomi, memastikan keamanan energi, dan mengatasi perubahan iklim secara efektif.

"Tidak ada satu teknologi atau solusi tunggal yang dapat menyelesaikan pengurangan emisi secara global. Kita harus menghindari bersikap dogmatis tentang satu teknologi pengurangan karbon," ujar Luhut.

Selain itu, Luhut menyampaikan Indonesia membutuhkan pendanaan dan investasi yang besar untuk transisi energi.

Baca juga: China Investasi Rp 10 Kuadriliun untuk Transisi Energi, 38 Persen dari Total Dunia

Sebagai upaya transisi energi, Indonesia telah membentuk Gugus Tugas Transisi Energi Nasional untuk mendorong inisiatif transisi energi di berbagai sektor.

Salah satu pendanaan transisi energi di Indonesia yakni Just Energy Transition Partnership (JETP) dari negara-negara International Partners Group (IPG) dan Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).

Dia bertutur, transisi energi di Indonesia tidak hanya berfokus pada pengurangan emisi, tetapi juga pada mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan industri hijau yang akan menopang perekonomian dalam jangka panjang.

"Untuk mempertahankan dan mempercepat transisi ini, kita membutuhkan kolaborasi dan investasi. Masa depan transisi energi Indonesia bergantung pada upaya kolektif semua pemangku kepentingan," tutur Luhut.

Baca juga: 9 Tahun Usai Perjanjian Paris, Transisi Energi Terganjal Kesenjangan Teknologi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Pemerintah
BRIN Ciptakan Teknologi Ubah Air Kotor Jadi Layak Minum, Jawab Krisis Air di Daerah
BRIN Ciptakan Teknologi Ubah Air Kotor Jadi Layak Minum, Jawab Krisis Air di Daerah
Pemerintah
Bobibos dan Kewajiban Transparansi untuk Inovasi Energi
Bobibos dan Kewajiban Transparansi untuk Inovasi Energi
Pemerintah
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau