KOMPAS.com - Deforestasi di Kolombia dilaporkan turun sebesar 36 persen dalam setahun, menandai rekor terendah baru di hutan hujan tropis tersebut.
Laporan tersebut merupakan kabar baik bagi Amazon, hutan hujan terbesar di dunia yang sepertiganya berada di Kolombia.
Amazon adalah penyerap emisi karbon penting yang dapat berkontribusi melawan pemanasan global.
Baca juga: Tingkatkan Reboisasi Amazon, Bank Dunia Bakal Terbitkan Obligasi
Penurunan deforestasi tersebut terjadi antara 2022 hingga 2023 setelah para aktivis hingga masyarakat adat melakukan kampanye bertahun-tahun lamanya.
Menteri Lingkungan Hidup Kolombia Susana Muhamad mengatakan, penurunan ini berarti 44.262 hektare hutan tidak dibabat.
"Ini merupakan kabar baik, namun kami tidak bisa mengatakan bahwa pertarungan ini telah dimenangkan. Kami terus melawan," kata Susana, dilansir dari Euronews, Selasa (9/7/2024).
Data tersebut dirilis saat Kolombia bersiap menjadi tuan rumah KTT keanekaragaman hayati PBB COP16 di Cali pada Oktober tahun ini.
Baca juga: Amazon Dekati Ambang Kritis, Dunia Terancam Kenaikan Suhu
Ketika terpilih pada 2022, Presiden Kolombia Gustavo Petro berjanji untuk menghentikan laju deforestasi di Amazon.
Petro berjanji membatasi ekspansi agribisnis ke dalam hutan dan menciptakan cagar alam di mana masyarakat adat dan masyarakat lainnya diperbolehkan memanen karet, buah acai, dan hasil hutan non-kayu lainnya.
Faktor penentu penurunan deforestasi di sana adalah tercapainya perundingan perdamaian antara pemerintah dan kelompok gerilya di wilayah tersebut, serta insentif keuangan bagi petani di Amazon untuk membantu konservasi.
Hal ini terjadi setelah deforestasi turun sekitar 29 persen pada tahun 2022.
Di sisi lain, angka deforestasi tahun ini tampaknya tidak terlalu menjanjikan.
Peningkatan deforestasi yang signifikan telah tercatat akibat dampak cuaca kering yang disebabkan oleh El Nino.
Susana menyampaikan, peternakan massal, penanaman obat-obatan terlarang, serta penambangan dan penebangan ilegal terus mendorong deforestasi di Kolombia.
Baca juga: Amazon Web Services dan Habitat Indonesia Dukung Masyarakat Karawang lewat inCommunities
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya