Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompasianer Billy Steven Kaitjily

Blogger Kompasiana bernama Billy Steven Kaitjily adalah seorang yang berprofesi sebagai Dosen. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Krisis Pangan Indonesia di Tengah Melimpahnya Limbah Makanan

Kompas.com - 26/09/2024, 06:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Salah satu faktor penting dalam upaya mengurangi limbah makanan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan makanan yang bijaksana.

Banyak orang belum memahami besarnya dampak limbah makanan terhadap lingkungan dan masyarakat secara umum.

Oleh karena itu, edukasi perlu dilakukan secara luas, mulai dari lingkup rumah tangga hingga institusi pendidikan.

Di rumah tangga, misalnya, keluarga bisa mulai membuat perencanaan menu mingguan yang lebih efektif sehingga bahan makanan yang dibeli tidak berlebihan dan terbuang percuma.

Selain itu, penting untuk membudayakan kebiasaan menyimpan makanan dengan baik agar lebih tahan lama, serta memanfaatkan sisa makanan untuk diolah menjadi hidangan lain.

Di sekolah-sekolah, pendidikan mengenai pengelolaan sampah makanan juga perlu dimasukkan ke dalam kurikulum.

Anak-anak sebagai generasi penerus harus diajari sejak dini tentang pentingnya tidak menyia-nyiakan makanan dan cara-cara praktis mengurangi sampah makanan.

Untuk mengatasi masalah limbah makanan secara sistematis, diperlukan kolaborasi kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

Pemerintah bisa berperan dengan membuat regulasi yang mendorong pengurangan limbah makanan di tingkat industri, restoran, dan rumah tangga.

Misalnya, di beberapa negara, pemerintah sudah mulai mengeluarkan kebijakan pajak terhadap restoran atau supermarket yang membuang makanan dalam jumlah besar tanpa upaya mendonasikannya kepada lembaga sosial.

Di sisi lain, sektor swasta juga bisa berperan dengan menciptakan inovasi yang mendukung pengurangan limbah makanan.

Beberapa startup di Indonesia sudah mulai mengembangkan aplikasi yang menghubungkan restoran atau supermarket dengan lembaga sosial untuk mendonasikan makanan yang masih layak konsumsi.

Selain itu, teknologi pengolahan limbah organik seperti biodigester juga bisa dioptimalkan untuk mengubah sampah makanan menjadi energi atau pupuk kompos.

Dengan jumlah limbah makanan yang mencapai 13 juta ton per tahunnya, Indonesia menghadapi tantangan serius dalam mengelola limbah, terutama mengingat masih adanya masyarakat yang kekurangan pangan.

Pengelolaan sampah makanan tidak hanya menyangkut masalah lingkungan, tetapi juga masalah etika dan moral.

Oleh karena itu, berbagai langkah perlu diambil, mulai dari mengubah limbah makanan menjadi hidangan baru, meningkatkan kesadaran publik, hingga memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.

Dengan tindakan nyata ini, kita bisa mengurangi limbah makanan dan menciptakan sistem pangan yang lebih adil, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Energi Bersih: Mimpi Besar atau Janji Kosong Indonesia?
Energi Bersih: Mimpi Besar atau Janji Kosong Indonesia?
Pemerintah
Mom Uung Rilis Penelitian ASI Booster untuk Perkuat Literasi Menyusui di Indonesia
Mom Uung Rilis Penelitian ASI Booster untuk Perkuat Literasi Menyusui di Indonesia
Swasta
WHO: 3 Miliar Orang Alami Masalah Otak, Cuma yang Kaya Bisa Berobat
WHO: 3 Miliar Orang Alami Masalah Otak, Cuma yang Kaya Bisa Berobat
Pemerintah
Hindari Kecurangan, Pemerintah Siapkan Mekanisme Pengawasan Karbon
Hindari Kecurangan, Pemerintah Siapkan Mekanisme Pengawasan Karbon
Pemerintah
Studi Oxford dan Pennsylvania: Carbon Offset Gagal Jawab Masalah, Hentikan Saja
Studi Oxford dan Pennsylvania: Carbon Offset Gagal Jawab Masalah, Hentikan Saja
LSM/Figur
PBB Ingin Kapal Nol Emisi, AS Hadang dengan Ancaman bagi Pendukungnya
PBB Ingin Kapal Nol Emisi, AS Hadang dengan Ancaman bagi Pendukungnya
Pemerintah
Deforestasi Dunia di Luar Kendali, Naik hingga 63 Persen
Deforestasi Dunia di Luar Kendali, Naik hingga 63 Persen
LSM/Figur
4 dari 190 IUP yang Dibekukan Dibuka, Lainnya Bisa Menyusul Asal Bayar Jaminan Reklamasi
4 dari 190 IUP yang Dibekukan Dibuka, Lainnya Bisa Menyusul Asal Bayar Jaminan Reklamasi
Pemerintah
Dukung Target NZE 2060, PLN Siap Tambah Kapasitas Energi Berbasis EBT
Dukung Target NZE 2060, PLN Siap Tambah Kapasitas Energi Berbasis EBT
BUMN
Tak Punya Lahan, Jakarta dan Bandung Belum Masuk Proyek 'Waste to Energy'
Tak Punya Lahan, Jakarta dan Bandung Belum Masuk Proyek "Waste to Energy"
Pemerintah
Menteri LH Akui Ada Keteledoran Perusahaan dalam Kasus Radioaktif Cikande
Menteri LH Akui Ada Keteledoran Perusahaan dalam Kasus Radioaktif Cikande
Pemerintah
Oil Change International: Jepang Lakukan Kolonialisme Karbon di Asia Tenggara lewat Teknologi Gagal
Oil Change International: Jepang Lakukan Kolonialisme Karbon di Asia Tenggara lewat Teknologi Gagal
LSM/Figur
Ecolab Perkenalkan Sistem Pendinginan Ramah Lingkungan untuk Pusat Data Masa Depan
Ecolab Perkenalkan Sistem Pendinginan Ramah Lingkungan untuk Pusat Data Masa Depan
Swasta
Tiga Startup Raih Rp 10 Miliar untuk Uji Coba Solusi Iklim di Indonesia
Tiga Startup Raih Rp 10 Miliar untuk Uji Coba Solusi Iklim di Indonesia
Swasta
Potensi dan Permintaan Energi Kaltim Belum Nyambung, PLN Siapkan Super Grid
Potensi dan Permintaan Energi Kaltim Belum Nyambung, PLN Siapkan Super Grid
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau