Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Industri Pariwisata dan Target Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Kompas.com - 08/10/2024, 17:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Dr. Hetty Karunia Tunjungsari*

PARIWISATA memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan di banyak negara, termasuk Indonesia.

Sebagai sektor yang terus berkembang, industri ini memiliki potensi besar untuk mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), yang mencakup 17 tujuan untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif, adil, dan lestari pada 2030.

Indonesia, dengan keindahan alam, kekayaan budaya, dan sejarahnya, telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata utama di dunia.

Pemerintah Indonesia telah berupaya mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam strategi pengembangan pariwisata, untuk memastikan bahwa sektor ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.

Industri pariwisata dapat memainkan peran penting dalam mendukung beberapa SDGs yang paling relevan, termasuk:

Pengentasan Kemiskinan (SDG 1). Pariwisata adalah salah satu sektor yang paling efektif dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan, terutama di daerah-daerah terpencil yang memiliki daya tarik wisata tinggi.

Di Indonesia, destinasi seperti Bali, Lombok, dan Labuan Bajo telah menjadi penggerak utama ekonomi lokal.

Melalui pariwisata, masyarakat lokal mendapatkan peluang kerja, baik di sektor formal maupun informal, mulai dari pengelolaan hotel dan restoran hingga pengrajin dan pemandu wisata.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pariwisata menyumbang sekitar 5,8 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2019 dan mempekerjakan lebih dari 13 juta orang.

Dengan menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, pariwisata membantu mengurangi kemiskinan di daerah-daerah yang memiliki daya tarik wisata alam dan budaya.

Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (SDG 5). Pariwisata juga memberikan peluang besar bagi pemberdayaan perempuan di Indonesia.

Banyak perempuan yang terlibat dalam usaha kecil seperti pengelolaan homestay, kerajinan tangan, dan kuliner. Keterlibatan mereka dalam sektor ini tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi bagi keluarga, tetapi juga membantu mengatasi ketimpangan gender di masyarakat.

Data menunjukkan di sektor pariwisata, perempuan sering kali lebih banyak terlibat dalam pekerjaan berbasis komunitas, yang memberi mereka kemandirian finansial.

Hal ini mendukung SDG 5 yang bertujuan mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan di seluruh dunia.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau