Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2024, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Lembaga DNV menyebutkan, 2024 menjadi tahun dimulainya transisi energi global yang sebenarnya.

Tahun lalu, transisi energi global dinilai belum dinilai sepenuhnya. Sebab, energi bersih belum benar-benar menggantikan bahan bakar fosil secara absolut.

Hal tersebut mengemuka dalam laporan terbaru DNV, Energy Transition Outlook 2024 yang dirilis baru-baru ini.

Baca juga: IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan baterai berkembang pesat daripada proyeksi sebelumnya.

Pada 2023, instalasi PLTS secara global mencapai 400 gigawatt (GW) atau naik 80 persen.

Salah satu faktor meningkatnya PLTS secara drastis adalah harga baterai yang semakin murah, turut 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal tersebut membuat combo pembangkitan listrik dari energi surya dan penyimpanan listriknya menjadi semakin mudah untuk diakses.

Baca juga: Ini Sejumlah Kendala dalam Mengejar Target Transisi Energi di Indonesia

Presiden Grup dan CEO DNV Remi Eriksen mengatakan, 2024 menjadi tahun di mana transisi energi global telah dimulai.

"Ini juga merupakan tahun di mana emisi kemungkinan akan mencapai puncaknya," kata Eriksen dikutip dari situs web DNV.

Menurut analisis DNV, emisi diperkirakan akan menurun mulai tahun depan dan seterusnya untuk pertama kalinya sejak Revolusi Industri.

DNV memproyeksikan, emisi pada tahun 2050 akan berkurang hampir setengahnya dari tingkat saat ini.

Baca juga: Pengertian Transisi Energi Berkeadilan dan Strateginya

Penurunan ini terutama didorong oleh pertumbuhan pesat sumber energi terbarukan, khususnya PLTS dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), ditambah dengan meningkatnya penggunaan kendaraan listrik.

Eriksen menyatakan, proyeksi tersebut menjadi kabar bagus. Akan tetapi, dunia tidak boleh terlebih dulu merayakannya.

Sebab, fokus lain yang perlu menjadi perhatian adalah seberapa cepat dunia dapat menurunkan emisi, khususnya dari sektor energi.

"Yang mengkhawatirkan, penurunan yang kita perkirakan masih sangat jauh dari lintasan yang dibutuhkan untuk memenuhi target Perjanjian Paris," kata Eriksen.

Baca juga: Dukung Transisi Energi Bersih Berkelanjutan, Kalbe Morinaga Resmikan PLTS Atap di Karawang

Agar memenuhi target Perjanjian Paris untuk mencegah kenaikan suhu 1,5 derajat celsius, dunia harus lebih ambisius dalam menurunkan emisi.

DNV juga menggarisbawahi, porsi bauran energi terbarukan terus berkembang, tetapi belum cukup pesat. Saat ini, porsi energi fosil masih sekitar 80 persen.

Pada 2050, DNV memproyeksikan bauran energi akan terbagi rata antara bahan bakar fosil dengan energi terbarukan.

Energi terbarukan diperkirakan akan tumbuh 2,2 kali lipat dari sekarang hingga tahun 2030. Meskipun cukup mengesankan, hal tersebut masih tertinggal dari tujuan COP28 untuk melipatgandakan kapasitas energi terbarukan hingga tiga kali lipat.

Baca juga: Biomassa Jadi Jembatan Penting Menuju Percepatan Transisi Energi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Program Harum Manis PGN, Olah Sampah Jadi Obat hingga Manfaatkan Solar Panel

Program Harum Manis PGN, Olah Sampah Jadi Obat hingga Manfaatkan Solar Panel

Pemerintah
IPSASB Rilis Usulan Standar Pelaporan Iklim untuk Sektor Publik

IPSASB Rilis Usulan Standar Pelaporan Iklim untuk Sektor Publik

Pemerintah
Hotel hingga Kafe Diminta Kelola Sampah Sampai Habis, Mulai dari Jakarta

Hotel hingga Kafe Diminta Kelola Sampah Sampai Habis, Mulai dari Jakarta

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Harus Dibarengi Pemenuhan Komitmen NZE

Pertumbuhan Ekonomi Harus Dibarengi Pemenuhan Komitmen NZE

Pemerintah
Kafe Reparasi Menjamur di Inggris, Gaya Hidup Berkelanjutan dengan Perbaiki Barang

Kafe Reparasi Menjamur di Inggris, Gaya Hidup Berkelanjutan dengan Perbaiki Barang

LSM/Figur
Citra Satelit Bisa Bantu Lindungi Hutan Pesisir dari Perubahan Iklim

Citra Satelit Bisa Bantu Lindungi Hutan Pesisir dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Selain Setop Impor Sampah Plastik, Pemerintah Bakal Perketat Impor Sampah Kertas

Selain Setop Impor Sampah Plastik, Pemerintah Bakal Perketat Impor Sampah Kertas

Pemerintah
Transisi Energi Berkeadilan Jadi Prinsip Utama Target Net Zero Emissions

Transisi Energi Berkeadilan Jadi Prinsip Utama Target Net Zero Emissions

Pemerintah
Transisi Energi Perlu Berlangsung Secara Adil dan Terarah

Transisi Energi Perlu Berlangsung Secara Adil dan Terarah

LSM/Figur
Kementerian ESDM Bakal Terapkan B100 Secara Bertahap

Kementerian ESDM Bakal Terapkan B100 Secara Bertahap

Pemerintah
IESR Ungkap 3 Strategi Dekarbonisasi Transportasi untuk Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca

IESR Ungkap 3 Strategi Dekarbonisasi Transportasi untuk Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca

Pemerintah
Unesco Sebut 251 Juta Anak di Seluruh Dunia Masih Putus Sekolah

Unesco Sebut 251 Juta Anak di Seluruh Dunia Masih Putus Sekolah

Pemerintah
Kenapa Salju Tak Kunjung Turun di Gunung Fuji Jepang? Ini Penjelasannya

Kenapa Salju Tak Kunjung Turun di Gunung Fuji Jepang? Ini Penjelasannya

Pemerintah
Mobil Balap Inggris di Event BTCC Pakai 100 Persen Bahan Bakar Berkelanjutan

Mobil Balap Inggris di Event BTCC Pakai 100 Persen Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Eropa Catat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 8,3 Persen pada 2023

Eropa Catat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 8,3 Persen pada 2023

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau