Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Karbon Tingkatkan Aksi Iklim di Negara Kurang Berkembang

Kompas.com - 10/11/2024, 14:00 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laporan Negara-negara Kurang Berkembang 2024 yang dirilis oleh UNCTAD menyoroti bahwa kelompok 45 negara kurang berkembang (LCD) dapat menggunakan proyek pasar karbon untuk meningkatkan aksi iklim.

Ini dilakukan dengan mengimbangi emisi pembeli pada tingkat yang lebih baik sehingga memungkinkan lebih banyak investasi.

Mengutip laman resmi United Nations, Sabtu (9/11/2024) LCD termasuk dalam daftar negara pertama yang bergabung dengan pasar karbon tetapi mereka menghadapi tantangan dalam mengakses pasar karena ukuran dan kesulitan dalam menarik investasi asing.

Pasar karbon adalah tempat kredit karbon dibeli dan dijual.

Keterbatasan Geografis dan Pendanaan

Menurut UNCTAD, enam negara terbelakang menyumbang lebih dari 75 persen dari semua kredit karbon yang diterbitkan di pasar sukarela dan 80 persen dari kredit karbon yang diterbitkan di bawah Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism/CDM).

Baca juga:

Penerbitan kredit karbon itu memungkinkan negara-negara untuk mendanai proyek-proyek pengurangan emisi di negara lain dan mengklaim emisi sebagai bagian dari upaya mereka untuk memenuhi target internasional.

Sayangnya, meski negara-negara terbelakang berpartisipasi, mereka hanya mewakili 1,5 persen dari proyek-proyek CDM global.

Pada tahun 2023, nilai kredit karbon dari negara-negara termiskin mencapai sekitar 403 juta dollar AS, hanya sebagian kecil dari investasi tahunan sebesar 1 triliun dollar AS yang dibutuhkan negara-negara ini untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030.

Hal ini mencerminkan perlunya kerangka kerja yang lebih kuat untuk menjadikan pasar karbon sebagai sumber pendanaan yang layak.

Peluang Berlimpah

UNCTAD mencatat bahwa sektor-sektor berbasis lahan seperti kehutanan dan pertanian negara LCD memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan dan dapat menyediakan karbon kredit yang signifikan.

Laporan tersebut memperkirakan bahwa pengurangan emisi dari sektor-sektor ini dapat setara dengan 70 persen dari emisi dari industri penerbangan global pada tahun 2019, atau sekitar 2 persen dari emisi global.

Namun, peluang ini membutuhkan harga karbon yang layak dan proyek yang dapat diakses.

Tarif 100 dollar AS per ton diperlukan untuk membuat proyek tersebut menguntungkan.

Saat ini, LDC hanya memanfaatkan 2 persen dari potensi mitigasi berbasis lahan mereka, dan tanpa harga karbon yang lebih tinggi, hingga 97 persen mungkin belum dimanfaatkan pada tahun 2050.

Baca juga:

Rekomendasi

Laporan UNCTAD menyerukan tindakan yang ditargetkan untuk membantu LDC mendapatkan manfaat lebih penuh dari pasar karbon.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

COP29: Emisi GRK Dunia Terus Naik dari Tahun ke Tahun

COP29: Emisi GRK Dunia Terus Naik dari Tahun ke Tahun

LSM/Figur
Dukung Pariwisata Berkelanjutan, Tiket.com Sediakan Fitur Tiket 'Green'

Dukung Pariwisata Berkelanjutan, Tiket.com Sediakan Fitur Tiket "Green"

Pemerintah
Violet Sun System Fasilitasi Perusahaan Italia Investasi PLTS di Kupang NTT

Violet Sun System Fasilitasi Perusahaan Italia Investasi PLTS di Kupang NTT

Swasta
Serba-serbi COP29: Tempat, Waktu, dan Agenda Utama

Serba-serbi COP29: Tempat, Waktu, dan Agenda Utama

LSM/Figur
Dorong Inklusi Keuangan dan Kesetaraan Gender bagi Pelaku UMKM, Kumpul Executive Lab Forum 2024 Digelar

Dorong Inklusi Keuangan dan Kesetaraan Gender bagi Pelaku UMKM, Kumpul Executive Lab Forum 2024 Digelar

Swasta
ADB Tingkatkan Pinjaman untuk Iklim Sebesar 7,2 Miliar Dollar AS

ADB Tingkatkan Pinjaman untuk Iklim Sebesar 7,2 Miliar Dollar AS

Swasta
Penggurunan Lahan: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya

Penggurunan Lahan: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya

Pemerintah
Big Tech Beralih ke Energi Nuklir untuk Penuhi Teknologi AI

Big Tech Beralih ke Energi Nuklir untuk Penuhi Teknologi AI

Swasta
Pembiayaan Aksi Iklim Harus Dipandang sebagai Investasi

Pembiayaan Aksi Iklim Harus Dipandang sebagai Investasi

LSM/Figur
LinkedIn: Setengah Pekerjaan Ekonomi Hijau Tak Terisi Pada 2050

LinkedIn: Setengah Pekerjaan Ekonomi Hijau Tak Terisi Pada 2050

Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sebabkan Kerugian 2 Triliun Dollar AS Selama Dekade Terakhir

Cuaca Ekstrem Sebabkan Kerugian 2 Triliun Dollar AS Selama Dekade Terakhir

Pemerintah
The Star Summit 2024: Dukungan Penting Mempertahankan Talenta Perempuan di Tempat Kerja

The Star Summit 2024: Dukungan Penting Mempertahankan Talenta Perempuan di Tempat Kerja

Swasta
Rabu Biru Foundation: Indonesia Hadapi Tantangan Besar Bidang Kesehatan

Rabu Biru Foundation: Indonesia Hadapi Tantangan Besar Bidang Kesehatan

LSM/Figur
Microsoft Bikin Pusat Data dari Kayu untuk Atasi Jejak Karbon Teknologi

Microsoft Bikin Pusat Data dari Kayu untuk Atasi Jejak Karbon Teknologi

Pemerintah
Percepat Eliminasi TBC 2025, Menkes Targetkan 1 Juta Temuan Kasus

Percepat Eliminasi TBC 2025, Menkes Targetkan 1 Juta Temuan Kasus

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau