KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berupaya memasang belasan menara pemantau gas rumah kaca di berbagai lokasi di Indonesia.
Upaya tersebut dilakukan untuk keperluan observasi perubahan iklim secara akurat.
Hal itu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada Komisi V DPR RI saat agenda rapat dengar pendapat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Baca juga: Riset FPCI: Ulama Pegang Peran Penting Aksi Perubahan Iklim di Akar Rumput
"Jadi kami memasang rencananya ada 11-12 menara di seluruh Indonesia pada ketinggian sampai 100 meter, ini yang mengawasi gas-gas rumah kaca," kata Dwikorita, sebagaimana dilansir Antara.
Dia mengatakan hal itu merupakan inisiatif Global Greenhouse Gas Watch (G3W) dan Integrated Global Greenhouse Gas Information System (IG3IS).
Inisiatif tersebut dimaksudkan untuk membantu upaya menekan emisi dan serapan gas rumah kaca berdasarkan observasi dan sains terkini.
Dalam rencananya, BMKG akan memasang 11 hingga 12 menara pemantau gas rumah kaca di berbagai lokasi di Indonesia, dengan ketinggian setiap menara mencapai 100 meter.
Baca juga: Studi: Perubahan Iklim Makin Mengkhawatirkan akibat Polusi Plastik
“Pemantauan ini penting untuk mengidentifikasi sumber-sumber pencemar serta daerah-daerah yang berpotensi menyerap gas rumah kaca,” ujarnya.
Informasi ini, ujarnya, dibutuhkan oleh pengambil kebijakan untuk merumuskan strategi mitigasi perubahan iklim yang lebih efektif, guna mengurangi dampak dari peningkatan suhu global yang semakin signifikan.
Dwikorita menambahkan, BMKG telah menyampaikan rencana lokasi pemasangan menara tersebut kepada Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. (Kemenko PMK).
Baca juga: Studi: Pemilik Aset Dapat Dorong Investasi Perubahan Iklim
Dwikorita berharap rencana tersebut segera disiapkan untuk implementasi pada tahun depan.
"Geo-tagging juga sudah bisa diidentifikasi, dan akhir pekan ini akan ada rakornas dengan kementerian dan lembaga terkait untuk membahas langkah-langkah selanjutnya," jelas Dwikorita.
Dengan adanya pemantauan gas rumah kaca yang lebih terintegrasi, BMKG berharap dapat mendukung upaya mitigasi perubahan iklim dan memberikan data yang lebih akurat untuk perumusan kebijakan yang berbasis ilmiah.
Baca juga: Citra Satelit Bisa Bantu Lindungi Hutan Pesisir dari Perubahan Iklim
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya