KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan temuan kasus Tuberkulosis (TBC) pada 2025 bisa mencapai 1 juta kasus.
Budi di Kabupaten Badung, Bali, Senin (10/11/2024) mengatakan, target ini naik dari target tahun 2024 untuk mempercepat eliminasi atau berakhirnya kasus TBC pada 2030.
Ia mengingatkan, pada 2022 temuan kasus meningkat dari 400.000 kasus per tahun menjadi 700.000 per tahun. Angka ini naik lagi menjadi 840.000 kasus per tahun pada 2023.
Baca juga: Pembatalan Cukai Rokok Dinilai Halangi Eradikasi TBC
“Kita harus mencapai 900.000 kasus tahun ini, berdasarkan nama, alamat, terdaftar di sistem kita. Sejauh ini masih sedikit di bawah target, dan tahun depan kita akan meningkatkan menjadi satu juta,” kata Menkes dalam High Level Meeting On TB Innovation, sebagaimana dilansir Antara.
Dia menyadari, 1 juta temuan per tahun tidak mudah dicapai, bahkan menaikkan target dari 900.000 menjadi 1 juta terasa lebih sulit daripada saat 400.000 ke 900.000 kasus.
Karena itu, lanjut dia, Pemerintah Indonesia sedang mencari cara meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan, termasuk memanfaatkan peralatan yang ada sambil mencari teknologi terbaik yang sesuai.
“Saya diberi tahu bahwa kita perlu skrining sekitar 7 juta hingga 8 juta orang setiap tahun, sehingga kita dapat mencapai target satu juta tahun depan,” ujarnya.
Baca juga: Stunting dan TBC Punya Kaitan, Perlu Perhatian
Budi mensyukuri Indonesia masih punya 2.000 mesin tes cepat molekuler (TCM). Namun sistem ini tertutup, sangat mahal, dan dikendalikan oleh satu vendor saja.
Untuk penambahan alat, kata dia, Kementerian Kesehatan menggunakan mesin yang sama yang digunakan saat Covid-19 yang jumlahnya sekitar 1.000 unit tersebar di Indonesia, sehingga skrining lebih banyak dapat dilakukan.
Saat ini Kementerian Kesehatan sedang mencari metode dan teknologi yang tepat, serta sesuai standar perihal biaya.
Bahkan Budi menargetkan adanya sistem yang hanya mengeluarkan 2 dollar AS per pemeriksaan, untuk dapat mencakup 1 juta kasus tahun 2025.
Baca juga: Hampir Seperempat Kasus TBC di Solo Terjadi pada Anak
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya