Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Cuaca ekstrem membuat dunia rugi 2 triliun dollar AS atau sekitar Rp 31 kuadriliun selama 10 tahun terakhir.

Temuan tersebut mengemuka dalam penelitian terbaru yang ditugaskan oleh Kamar Dagang Internasional atau ICC berjudul The Economic Cost of Extreme Weather Events yang dirilis baru-baru ini.

Penelitian tersebut menganalisis 4.000 persitiwa cuaca ekstrem terkait iklim, mulai dari banjir bandang yang meluluhlantakkan permukiman hingga kekeringan yang merusak pertanian.

Baca juga: Riset FPCI: Ulama Pegang Peran Penting Aksi Perubahan Iklim di Akar Rumput

Menurut studi tersebut, dalam dua tahun saja, kerusakan ekonomi akibat cuaca ekstrem mencapai 451 miliar dollar AS, sebagaimana dilansir The Guardian, Senin (11/11/2024).

Sekretaris Jenderal ICC John Detton mengatakan, cuaca ekstrem yang merugikan dunia tersebut tak lepas dari dampak perubahan iklim.

"Kerugian produktivitas yang besar akibat peristiwa cuaca ekstrem dirasakan saat ini oleh ekonomi riil," kata Denton.

Denton berujar, membiayai aksi iklim di negara-negara berkembang tidak boleh dilihat sebagai tindakan kemurahan hati oleh para pemimpin ekonomi terkaya di dunia.

"Setiap dolar yang dibelanjakan, pada akhirnya, merupakan investasi dalam ekonomi global yang lebih kuat dan lebih tangguh yang menguntungkan kita semua," jelas Denton.

Baca juga: Studi: Perubahan Iklim Makin Mengkhawatirkan akibat Polusi Plastik

Laporan tersebut menemukan tren kenaikan bertahap soal kerugian akibat peristiwa cuaca ekstrem antara 2014 hingga 2023.

Dari berbagai negara, Amerika Serikat (AS) menderita kerugian ekonomi terbesar selama 10 tahun terakhir, yakni sebesar 935 miliar dollar AS.

Diikuti oleh China sebesar 268 miliar dollar AS dan India sebesar 112 miliar dollar AS.

Jerman, Australia, Perancis, dan Brasil masuk dalam 10 besar negara yang menderita kerugian terbesar akibat cuaca ekstrem.

Sementara itu, jika diukur per orang, warga negara di pulau-pulau kecil seperti Saint Martin dan Bahama mengalami kerugian terbesar.

Baca juga: Studi: Pemilik Aset Dapat Dorong Investasi Perubahan Iklim

ICC mendesak para pemimpin dunia untuk bertindak lebih cepat dan memberikan pembiayaan kepada negara-negara yang membutuhkan bantuan.

Belum lengkap

Ilan Noy, ekonom kebencanaan dari Victoria University of Wellington, mengatakan estimasi kerugian dari penelitian tersebut selaras dengan studi yang telah dia lakukan sebelumnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau