Selain itu, ekstraksi air di sana delapan kali lipat lebih besar daripada sumber daya yang terbarukan. Di sisi lain, kelangkaan air, kerawanan pangan, dan pola cuaca ekstrem semakin meningkat.
COP16 menyediakan platform untuk mengangkat tantangan unik kawasan tersebut dan mendorong solusi yang disesuaikan untuk melindungi masyarakat dan ekosistemnya.
Baca juga: Sektor Swasta Perlu Terlibat Melawan Degradasi Lahan
Untuk pertama kalinya dalam sejarah gelaran COP UNCCD, konferensi di Riyadh kali ini akan menghadirkan Zona Hijau atau Green Zone.
Zona Hijau digelar bertujuan untuk semakin meningkatkan kesadaran global tentang degradasi lahan.
Selain itu, Zona Hijau akan menghubungkan para pengambil keputusan utama dari komunitas ilmiah, LSM, politik, bisnis, dan yang berisiko.
Sasarannya adalah untuk mengembangkan dan mendanai solusi yang berkelanjutan.
Sementara Zona Biru merupakan area konferensi utama yang secara khusus ditujukan untuk berbagai negosiasi dan dialog antara negara anggota dan pengamat terakreditasi.
Akan ada tujuh hari tematik yang digelar baik di Zona Hijau dan Zona Biru.
Ketujuh hari tematik tersebut adalah Hari Lahan, Hari Sistem Pangan, Hari Tata Kelola Lahan, Hari Rakyat, Hari Sains dan Teknologi, Hari Ketahanan, dan Hari Keuangan.
Baca juga: Degradasi Lahan: Pengertian, Akibat, dan Penyebabnya
Hari Lahan akan menyoroti inisiatif pemulihan lahan dan solusi berbasis alam. Hari Keuangan akan membahas kesenjangan pembiayaan dalam memerangi degradasi lahan.
Hari Tata Kelola akan berfokus pada peningkatan hak atas tanah bagi perempuan dan menangani isu kebijakan mendesak seputar penguasaan lahan dan tata kelola sumber daya.
Hari Sistem Pangan dan Pertanian akan membahas ketahanan pangan, ketahanan tanaman, dan praktik pertanian berkelanjutan.
Hari Ketahanan akan membahas kelangkaan air, ketahanan terhadap kekeringan, dan sistem peringatan dini untuk badai pasir.
Hari Rakyat akan menampilkan kaukus pemuda yang membahas peran penting kaum muda, kaukus gender, dan diskusi tentang peningkatan partisipasi kelompok berisiko.
Hari Sains, Teknologi, dan Inovasi akan menekankan peran sains dalam pemulihan lahan dan pencegahan degradasi lebih lanjut.
Baca juga: Program Persemaian, Langkah KLHK dalam Menanggulangi Degradasi Lahan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya