Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengengok Upaya Pemimpin Daerah Melawan Degradasi Lahan dan Penggurunan

Kompas.com - 07/12/2024, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah regional dan pemerintah kota mempunyai peran penting dalam melawan penggurunan, degradasi lahan, dan kekeringan. Pasalnya, 4,4 miliar orang tinggal di daerah perkotaan.

Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 68 persen pada tahun 2050.

Hal tersebut mengemuka dalam dalah satu sesi Konferensi Para Pihak ke-16 (COP16) Convention to Combat Desertification (UNCCD) di Riyadh, Arab Saudi.

Baca juga: COP16 Riyadh: Perusahaan Didesak Perkuat Investasi Kesehatan Lahan

Salah satu sesi dalam COP16 menghadirkan para pemimpin kota dan pemimpin regional untuk berbagi studi kasus dan praktik-praktik yang mereka lakukan.

Berbagai strategi tersebut mencakup pembangunan kota yang berketahanan iklim, mempromosikan keberlanjutan perkotaan, dan pemulihan lahan terdegradasi.

Wali Kota Konya Ugur Ibrahim Altay dari Turkiye memaparkan berbagi upaya inovatif yang dilakukan seperti memulihkan Danau Meke yang kering dan memajukan konservasi air.

Altay yang kini menjabat sebagai Presiden United Cities and Local Governments (UCLG) juga menekankan pentingnya memberdayakan pemerintah daerah untuk melaksanakan strategi pemulihan lahan yang efektif.

Baca juga: COP16 Riyadh: Kesehatan Tanah Jadi Cermin Kualitas Makanan

Dia menyoroti peran penting kota dalam mengatasi penggurunan dan menyerukan peningkatan kerja sama internasional.

Sementara itu, Noraini Roslan, yang mewakili Negara Bagian Selangor, Malaysia, menyoroti strategi yang menyeimbangkan urbanisasi dengan upaya keberlanjutan.

Sebelum menduduki jabatan sebagai Presiden Komite Keberlanjutan Negara Bagian Selangor, Noraini menjabat empat kali sebagai wali kota.

Noraini memaparkan pentingnya menjaga semacam cagar hutan setidaknya 30 persen. Selain itu merestorasi mangrove untuk mencegah kenaikan permukaan laut.

Baca juga: COP16 Riyadh: Investasi Restorasi Lahan Berdampak Ekonomi 30 Kali Lipat

"Bahkan dengan sedikit anggaran, hal-hal hebat dapat dilakukan jika kita berkolaborasi dengan pemerintah, lembaga, dan bahkan perusahaan," kata Noraini.

Di sisi lain, Wali Kota Chefchaouen Mohamed Sefiani dari Maroko menggambarkan pentingnya hubungan perkotaan-pedesaan dalam upaya reboisasi lokal dan pemulihan ekosistem untuk memerangi perubahan iklim.

Dia juga menyoroti pentingnya memasukkan pengetahuan lokal ke dalam upaya pemulihan.

Wakil Wali Kota Ordos Ji Ri Mu Tu dari China memaparkan pengalaman kotanya dalam mereklamasi lahan penggurunan.

Baca juga: COP16 Riyadh Hasilkan Janji Rp 191 Triliun Atasi Kekeringan dan Degradasi Lahan

Dia menyebutkan adanya proyek reboisasi dan pemulihan ekologi skala besar yang menunjukkan bagaimana pemerintah daerah dapat memimpin inisiatif untuk mencapai netralitas degradasi lahan.

Deputi Bidang Proyek Pemerintah Kota Riyadh Waleed Al-Akrich menekankan peran penting pemerintah daerah dan regional dalam memerangi penggurunan, degradasi lahan, dan kekeringan.

Dia turut menyoroti potensi transformatif kerangka tata kelola multilevel, yang mendorong kolaborasi lintas pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan entitas internasional.

Direktur Eksekutif UN-Habitat Anaclaudia Rossbach lembaga PBB yang menangani perkotaan, menekankan solusi inklusif untuk mengatasi ancaman migrasi, ketahanan pangan, dan kelangkaan air.

"Kita berkumpul hari ini sebagai pengurus komunitas kita, memperjuangkan masa depan yang menyelaraskan fungsi sosial dan ekologis lahan dengan agenda perkotaan baru," kata Rossbach.

Baca juga: COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau