Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Upaya MIND ID Implementasikan Keberlanjutan

Kompas.com, 31 Desember 2024, 17:31 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, berkomitmen melakukan upaya keberlanjutan atau sustainability terhadap lingkungan.

Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf mengatakan, pihaknya menggelar program perlindungan keanekaragaman hayati yakni reklamasi lahan pasca tambang, rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), hingga konservasi daerah tangkapan air (DTA) Danau Toba.

“Lebih lanjut pengelolaan limbah, baik limbah B3 maupun limbah non-B3 telah dikelola sesuai standar keamanan, dan berbagai inisiatif serta penggunaan teknologi dapat membantu dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca,” ujar Heri saat dihubungi, Selasa (31/12/2024).

Baca juga:

Dia menyebutkan, total lahan reklamasi grup MIND ID mencapai lebih dari 6.770 hektare pada 2023. Sementara lahan reklamasi 2022 mencapai lebih dari 6.300 hektare.

“Akumulasi penanaman pohon sampai tahun 2023 mencapai lebih dari 6,14 juta pohon, dan di tahun 2022 akumulasi penanaman pohon telah mencapai 6 juta pohon,” ungkap Heri.

Heri menyampaikan, jumlah lahan reklamasi dan akumulasi penanaman pohon bertambah signifikan. Menurutnya, upaya keberlanjutan dilakukan untuk menjaga keanekaragaman hayati, serta meminimalkan emisi guna memperkecil dampak lingkungan dari kegiatan pertambangan maupun operasional industri MIND ID.

Heri menyatakan, sejauh ini upaya tersebut telah mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan.


“MIND ID memahami bahwa kegiatan penambangan dan pengolahan masih bergantung pada bahan bakar fosil, yang berkontribusi pada emisi gas rumah kaca,” jelas Heri.

“Kami juga menyadari proses transisi menuju bauran energi terbarukan yang lebih besar masih memerlukan kajian yang mendalam mempertimbangkan aspek teknologi, biaya dan pasar,” tambah dia.

Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen mengurangi jejak karbon hingga 16 persen pada 2030 dari emisi business as-usual di tahun tersebut. Lainnya, mendukung net zero emission pemerintah pada 2060.

“Kami juga konsisten melakukan investasi dan meningkatkan energi rendah karbon di seluruh rantai pasok, serta meningkatkan penggunaan bahan bakar gas sebanyak 20-30 persen,” ucap Heri.

Target 2025

Heri menyampaikan, MIND ID menargetkan program keberlanjutan lebih masif untuk membantu pemerintah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan kualitas lingkungan hidup termasuk memangkas emisi GRK.

Baca juga:

Perusahaan BUMN ini juga bakal memperkuat komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) 2030.

Dokumen ENDC disusun untuk pemutanhiran kebijakan-kebijakan nasional terkait perubahan iklim.

“Hal ini dilakukan melalui berbagai inisiatif strategis, seperti konversi bahan bakar rendah karbon, upaya efisiensi operasi, co-firing, serta pemanfaatan energi terbarukan dan karbon kredit,” tutur dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
Pemerintah
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
LSM/Figur
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
Swasta
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Pemerintah
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
Pemerintah
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Pemerintah
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Swasta
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Pemerintah
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau