JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, berkomitmen melakukan upaya keberlanjutan atau sustainability terhadap lingkungan.
Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf mengatakan, pihaknya menggelar program perlindungan keanekaragaman hayati yakni reklamasi lahan pasca tambang, rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), hingga konservasi daerah tangkapan air (DTA) Danau Toba.
“Lebih lanjut pengelolaan limbah, baik limbah B3 maupun limbah non-B3 telah dikelola sesuai standar keamanan, dan berbagai inisiatif serta penggunaan teknologi dapat membantu dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca,” ujar Heri saat dihubungi, Selasa (31/12/2024).
Baca juga:
Dia menyebutkan, total lahan reklamasi grup MIND ID mencapai lebih dari 6.770 hektare pada 2023. Sementara lahan reklamasi 2022 mencapai lebih dari 6.300 hektare.
“Akumulasi penanaman pohon sampai tahun 2023 mencapai lebih dari 6,14 juta pohon, dan di tahun 2022 akumulasi penanaman pohon telah mencapai 6 juta pohon,” ungkap Heri.
Heri menyampaikan, jumlah lahan reklamasi dan akumulasi penanaman pohon bertambah signifikan. Menurutnya, upaya keberlanjutan dilakukan untuk menjaga keanekaragaman hayati, serta meminimalkan emisi guna memperkecil dampak lingkungan dari kegiatan pertambangan maupun operasional industri MIND ID.
Heri menyatakan, sejauh ini upaya tersebut telah mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan.
“MIND ID memahami bahwa kegiatan penambangan dan pengolahan masih bergantung pada bahan bakar fosil, yang berkontribusi pada emisi gas rumah kaca,” jelas Heri.
“Kami juga menyadari proses transisi menuju bauran energi terbarukan yang lebih besar masih memerlukan kajian yang mendalam mempertimbangkan aspek teknologi, biaya dan pasar,” tambah dia.
Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen mengurangi jejak karbon hingga 16 persen pada 2030 dari emisi business as-usual di tahun tersebut. Lainnya, mendukung net zero emission pemerintah pada 2060.
“Kami juga konsisten melakukan investasi dan meningkatkan energi rendah karbon di seluruh rantai pasok, serta meningkatkan penggunaan bahan bakar gas sebanyak 20-30 persen,” ucap Heri.
Heri menyampaikan, MIND ID menargetkan program keberlanjutan lebih masif untuk membantu pemerintah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan kualitas lingkungan hidup termasuk memangkas emisi GRK.
Baca juga:
Perusahaan BUMN ini juga bakal memperkuat komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) 2030.
Dokumen ENDC disusun untuk pemutanhiran kebijakan-kebijakan nasional terkait perubahan iklim.
“Hal ini dilakukan melalui berbagai inisiatif strategis, seperti konversi bahan bakar rendah karbon, upaya efisiensi operasi, co-firing, serta pemanfaatan energi terbarukan dan karbon kredit,” tutur dia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya