JAKARTA, KOMPAS.com - Operasi modifikasi cuaca (OMC) mengakibatkan kualitas udara di Jakarta memburuk.
Hal itu disampaikan Co-founder Nafas Piotr Jakubowski, menanggapi soal dampak OMC yang digelar sejak 7 Desember 2024 untuk mencegah banjir di Jakarta.
Piotr berujar, data Nafas Indonesia menunjukkan bahwa hujan besar dan angin kencang berdampak terhadap kualitas udara yang baik. Menurut dia, rekayasa cuaca justru dapat memengaruhi kualitas udara.
Baca juga:
"BMKG menyatakan kalau curah hujan berkurang 67 persen setelah dilakukan modifikasi cuaca pada tanggal 7-8 Desember 2024," kata Piotr saat dihubungi, Kamis (2/1/2024).
"Di tanggal tersebut, kualitas udara terpantau cenderung buruk setelah hari-hari sebelumnya baik," tambah dia.
Kendati demikian, Piotr menggarisbawahi kualitas udara juga bergantung pada kondisi atmosfer yang dinamis ataupun faktor lainnya.
"Karena jika dibandingkan dengan kecepatan anginnya, memang kecepatan anginnya lebih rendah pada tanggal 7-10 (Desember 2024). Hal ini membuat polusi cenderung lebih buruk," jelas dia.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih berupaya mengantisipasi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir dengan OMC pada 25-31 Desember 2024.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyebutkan, operasi ini mengurangi intensitas hujan secara signifikan di Jakarta.
Kata Teguh, OMC menggunakan 10 sorti penerbangan dengan durasi 19 jam 36 menit. Petugas menyemai 8.000 kilogram NaCl di awan.
"Meskipun tidak ada kegiatan penerbangan pada tanggal 27 Desember, hasil yang dicapai selama periode ini menunjukkan penurunan signifikan dalam curah hujan," ungkap Teguh.
Baca juga:
Berdasarkan data satelit Global Stellite Mapping of Precipitation (GSMaP), curah hujan di Jakarta selama periode OMC berkisar antara 0 hingga 40 mm per hari, dengan puncak curah hujan 40 mm per hari pada 25 Desember.
Ia menyampaikan, OMC dapat menurunkan intensitas hujan hingga 38 persen dari prediksi berdasarkan data GSMap, dan 28 persen dari prediksi Global Forecast System (GFS) terhadap data penakar curah hujan aktual.
"Kegiatan OMC ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan ketahanan dan keselamatan masyarakat terhadap bencana alam," tutur Teguh.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya