Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Menanam Pohon di Kutub Utara Atasi Pemanasan Global?

Kompas.com - 07/01/2025, 18:39 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penanaman pohon selama ini diperjuangkan secara global sebagai salah satu strategi hemat biaya untuk mengurangi perubahan iklim.

Hal ini lantaran pohon memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer sehingga menjanjikan sebagai solusi mengatasi pemanasan global.

Namun, menanam pohon di tempat yang salah ternyata bisa menjadi bumerang. Alih-alih mengatasi perubahan iklim, tindakan itu malah justru dapat memperburuknya.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Nature Geoscience menyoroti bahwa menanam pohon di garis lintang tinggi seperti Kutub Utara dapat menimbulkan konsekuensi yang buruk.

Mengutip The Bright Side, Selasa (7/1/2025) tanah Arktik menyimpan lebih banyak karbon daripada semua vegetasi di Bumi, yang membuatnya penting dalam mengatur siklus karbon global. Namun, tanah tersebut sangat rapuh.

Baca juga:

Hal tersebut membuat aktivitas seperti mengolah lahan untuk kehutanan atau penetrasi akar pohon bisa mengganggu ekosistem, yang justru berpotensi melepaskan sejumlah besar karbon yang tersimpan di tanah kembali ke atmosfer.

"Pohon yang berwarna hijau atau cokelat menyerap lebih banyak sinar matahari daripada salju putih yang memantulkan cahaya, sehingga menghangatkan wilayah tersebut," terang Asisten Profesor Jeppe Kristensen dari Universitas Aarhus, Denmark.

Ekosistem di daerah lintang tinggi seperti tundra diketahui telah berevolusi untuk memantulkan sinar matahari secara efektif.

Namun mengganti bentang alam yang memantulkan itu dengan pohon yang lebih gelap dapat mengubah efek albedo atau kemampuan suatu permukaan untuk memantulkan radiasi matahari kembali ke luar angkasa. Hal ini membuat lebih banyak sinar matahari masuk dan menghangat wilayah tersebut.

Selain itu, wilayah Arktik sering menghadapi gangguan alam seperti kebakaran hutan dan kekeringan.

Perubahan iklim telah memperparah gangguan ini, sehingga menimbulkan ancaman signifikan terhadap kelangsungan hidup ekosistem pohon yang homogen.

Ini membuat Kristensen mencatat Kutub Utara sebagai tempat yang berisiko untuk menanam pohon.

"Ini adalah tempat berisiko untuk menanam pohon karena justru dapat melepaskan karbon yang tersimpan dalam beberapa dekade kembali ke atmosfer," katanya.

Peneliti justru mengusulkan strategi alternatif untuk menjaga ekosistem Arktik.

Baca juga:

Salah satunya adalah dengan mendukung populasi herbivora besar seperti karibu.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau