"Sehingga dapat disimpulkan bahwa suhu udara rata-rata tahun 2024 relatif lebih panas dibandingkan tahun 2023," tulis BMKG dikutip dari situs web-nya, Jumat (3/1/2025).
Baca juga: 2024 Disebut Jadi Tahun Terpanas Dalam Sejarah
Di sisi lain, Badan Meteorologi Jepang pada Senin (6/1/2025) menyatakan bahwa 2024 adalah tahun terpanas sejak pencatatan dimulai.
Di seluruh Jepang, suhu rata-rata dari Januari hingga Desember adalah 1,48 derajat celsius lebih tinggi dari rata-rata tahun 1991-2020.
Suhu tersebut adalah yang tertinggi sejak badan tersebut mulai merilis data pada 1898, sebagaimana dilansir AFP.
Selain itu, suhu rata-rata di Jepang pada 2024 mengalahkan rekor tahun terpanas sebelumnya pada 2023 dengan temperatur rata-rata 1,29 derajat celsius.
Kaoru Takahashi, pejabat JMA yang bertanggung jawab atas informasi cuaca, mengatakan kepada AFP, perubahan iklim merupakan menjadi faktor utama tingginya suhu di negara tersebut.
Baca juga: Studi Ungkap Penyebab 2023 Jadi Tahun Terpanas
Situasi yang tercatat di empat negara Asia tersebut mengikuti pola cuaca ekstrem global yang dipicu oleh perubahan iklim.
Beberapa hari sebelumnya, Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO) memperkirakan, 2024 menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah pencatatan.
Tak hanya cuaca panas, perubahan iklim memicu serangkaian peristiwa ekstrem yang memicu bencana alam dan menyebabkan kerusakan senilai miliaran dollar AS atau ratusan triliun rupiah.
India sendiri turut dilanda gelombang panas terpanjang tahun lalu. Suhu udara melonjak lebih dari 45 derajat celsius.
Baca juga: 2024 Hampir Dipastikan Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya