KOMPAS.com - Kebun Raya Kew di London akan membuka taman baru yang berfokus pada karbon.
Taman itu akan menampilkan pentingnya karbon dalam menopang kehidupan, sekaligus mengeksplorasi peran karbon dioksida dalam krisis iklim, dan bagaimana tumbuhan dapat membantu mengatasinya.
Taman Karbon akan menampilkan 6.500 tanaman, 35 koleksi pohon baru, serta sebuah paviliun utama yang arsitekturnya terinspirasi dari jamur. Taman ini akan menjadi instalasi permanen di kebun raya yang berdiri pada 1759 tersebut.
Baca juga: Pemerintah Godok NDC Iklim Kedua, Dipastikan Rampung Sebelum COP 30
“Taman ini berupaya menunjukkan betapa pentingnya karbon, sekaligus memberi peringatan tentang kerusakan yang ditimbulkan oleh peningkatan emisi karbon dioksida,” kata Manajer Desain Taman di Kebun Raya Kew, Richard Wilford, seperti dikutip Reuters, Senin (28/7/2025).
Tahun 2024 tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah, dengan emisi karbon dioksida global dari sektor energi mencapai rekor tertinggi.
Taman yang dibangun oleh Wilford dan timnya selama 4 tahun itu juga akan menampilkan “taman kering” yang berisi tanaman-tanaman tangguh seperti lavender yang mampu bertahan dalam kondisi panas.
Amanda Cooper, peneliti doktoral yang menjadi konsultan dalam proyek taman ini, mengatakan bahwa menanam lebih banyak pohon yang tahan kering merupakan bagian dari solusi untuk menjawab tantangan iklim.
“Dengan memulihkan hutan dan menghentikan deforestasi, kita berharap bisa sedikit mengurangi emisi yang masuk ke atmosfer,” kata Cooper.
“Memang belum bisa mengurangi semuanya, karena kita masih menghasilkan emisi dari kendaraan dan pabrik. Tapi ini adalah langkah awal.”
Baca juga: Pelajaran dari Riset di India: Jaga Harimau Juga Selamatkan Hutan dan Iklim
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya