Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Karbon Akan Dibuka di London untuk Ingatkan soal Krisis Iklim

Kompas.com, 29 Juli 2025, 17:02 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Kebun Raya Kew di London akan membuka taman baru yang berfokus pada karbon.

Taman itu akan menampilkan pentingnya karbon dalam menopang kehidupan, sekaligus mengeksplorasi peran karbon dioksida dalam krisis iklim, dan bagaimana tumbuhan dapat membantu mengatasinya.

Taman Karbon akan menampilkan 6.500 tanaman, 35 koleksi pohon baru, serta sebuah paviliun utama yang arsitekturnya terinspirasi dari jamur. Taman ini akan menjadi instalasi permanen di kebun raya yang berdiri pada 1759 tersebut. 

Baca juga: Pemerintah Godok NDC Iklim Kedua, Dipastikan Rampung Sebelum COP 30

“Taman ini berupaya menunjukkan betapa pentingnya karbon, sekaligus memberi peringatan tentang kerusakan yang ditimbulkan oleh peningkatan emisi karbon dioksida,” kata Manajer Desain Taman di Kebun Raya Kew, Richard Wilford, seperti dikutip Reuters, Senin (28/7/2025).

Tahun 2024 tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah, dengan emisi karbon dioksida global dari sektor energi mencapai rekor tertinggi.

Taman yang dibangun oleh Wilford dan timnya selama 4 tahun itu juga akan menampilkan “taman kering” yang berisi tanaman-tanaman tangguh seperti lavender yang mampu bertahan dalam kondisi panas.

Amanda Cooper, peneliti doktoral yang menjadi konsultan dalam proyek taman ini, mengatakan bahwa menanam lebih banyak pohon yang tahan kering merupakan bagian dari solusi untuk menjawab tantangan iklim.

“Dengan memulihkan hutan dan menghentikan deforestasi, kita berharap bisa sedikit mengurangi emisi yang masuk ke atmosfer,” kata Cooper.

“Memang belum bisa mengurangi semuanya, karena kita masih menghasilkan emisi dari kendaraan dan pabrik. Tapi ini adalah langkah awal.”

Baca juga: Pelajaran dari Riset di India: Jaga Harimau Juga Selamatkan Hutan dan Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kemenhut: Perambahan Ilegal Habitat Gajah di TN Kerinci Seblat Capai 4 Ha
Kemenhut: Perambahan Ilegal Habitat Gajah di TN Kerinci Seblat Capai 4 Ha
Pemerintah
Menyelamatkan Burung Laut, Menyelamatkan Lautan
Menyelamatkan Burung Laut, Menyelamatkan Lautan
LSM/Figur
Kota Global Butuh 105 Miliar Dollar AS untuk Pendanaan Proyek Iklim
Kota Global Butuh 105 Miliar Dollar AS untuk Pendanaan Proyek Iklim
Pemerintah
Target Berbasis Sains Tingkatkan Hubungan Korporasi dengan Investor Secara Signifikan
Target Berbasis Sains Tingkatkan Hubungan Korporasi dengan Investor Secara Signifikan
Pemerintah
Trend Asia: Indonesia Bermuka Dua soal Iklim, Janji Manis ke Dunia, Ingkari Warganya
Trend Asia: Indonesia Bermuka Dua soal Iklim, Janji Manis ke Dunia, Ingkari Warganya
LSM/Figur
Lembaga Ini Sebut Pengoperasian 20 PLTU di Indonesia Sebabkan 156.000 Kematian Dini
Lembaga Ini Sebut Pengoperasian 20 PLTU di Indonesia Sebabkan 156.000 Kematian Dini
LSM/Figur
Kapasitas Listrik dari Pembangkit Tenaga Angin Lepas Pantai Naik 3 Kali Lipat pada 2030
Kapasitas Listrik dari Pembangkit Tenaga Angin Lepas Pantai Naik 3 Kali Lipat pada 2030
LSM/Figur
Algoritma Medsos Semakin Tentukan Isu Publik yang Dianggap Penting
Algoritma Medsos Semakin Tentukan Isu Publik yang Dianggap Penting
LSM/Figur
Bersihkan Kawasan Mandalika, ITDC Tangani 7,2 Ton Sampah Kiriman di Pantai Tanjung Aan
Bersihkan Kawasan Mandalika, ITDC Tangani 7,2 Ton Sampah Kiriman di Pantai Tanjung Aan
BUMN
Polusi Udara dari Bahan Bakar Fosil Sebabkan 2,52 Juta Kematian
Polusi Udara dari Bahan Bakar Fosil Sebabkan 2,52 Juta Kematian
LSM/Figur
Ini Hitungan Kerugian Ekonomi yang Terjadi di Indonesia akibat Krisis Iklim
Ini Hitungan Kerugian Ekonomi yang Terjadi di Indonesia akibat Krisis Iklim
Pemerintah
Bukan dari Aspirasi Petani, Kebijakan Pertanian Sulit Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Bukan dari Aspirasi Petani, Kebijakan Pertanian Sulit Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
LSM/Figur
BMKG Perkirakan Hujan Lebat Disertai Petir Bakal Landa Sejumlah Wilayah
BMKG Perkirakan Hujan Lebat Disertai Petir Bakal Landa Sejumlah Wilayah
Pemerintah
Incar Ekonomi Tumbuh 8 Persen, RI Perlu Andalkan Peternakan dan Perikanan
Incar Ekonomi Tumbuh 8 Persen, RI Perlu Andalkan Peternakan dan Perikanan
Pemerintah
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau