Namun, diperkirakan jumlah paus besar telah menurun antara 66 persen dan 90 persen sejak perburuan paus komersial dimulai sekitar 1.000 tahun yang lalu, yang berarti bahwa mereka tidak lagi berkontribusi dalam menjaga kelimpahan lautan.
Keanekaragaman hayati sangat penting untuk menjaga ekosistem tetap sehat dan mampu menyediakan layanan ekosistem bagi manusia seperti makanan, penyerbukan tanaman, perlindungan tanah, pendinginan, serta air tawar.
Sebuah makalah tahun 2019 yang dipublikasikan dalam jurnal Biotropica oleh para peneliti Brasil menjelaskan bahwa tapir di Amazon menyebarkan benih dalam jarak yang jauh dan membantu mempercepat pemulihan hutan yang terganggu.
Air dari Amazon membentuk awan yang mengguyur hujan di sebagian besar Amerika Selatan, sehingga sangat penting untuk air minum, pertanian, pendinginan, dan perlindungan dari kebakaran hutan.
Hilangnya keanekaragaman hayati juga terkait dengan manusia yang lebih banyak menderita penyakit menular.
Misalnya, penelitian yang diterbitkan pada tahun 2011 sebagai bagian dari inisiatif Ekonomi Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati menunjukkan bahwa hilangnya spesies mamalia kecil berkontribusi terhadap penyebaran penyakit seperti hantavirus.
Dengan berkurangnya keanekaragaman hayati, hewan pengerat dari spesies yang sama bisa meningkatkan risiko penyakit ke manusia.
Keanekaragaman hayati juga dikaitkan dengan manfaat psikologis dan budaya.
Dalam sebuah makalah tahun 2013, orang-orang yang terpapar suara burung mengatakan kepada peneliti Inggris bahwa mereka merasa terbebas dari stres dan kelelahan.
Hewan liar juga telah lama menjadi inspirasi bagi manusia, ditampilkan dalam karya seni dan musik, tetapi manusia telah kehilangan hubungan itu.
Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan oleh Philosophical Transactions of the Royal Society B menyimpulkan bahwa banyak populasi manusia mengalami "kepunahan pengalaman," karena perusakan habitat dan konsentrasi di daerah perkotaan membuat interaksi dengan satwa liar semakin jarang.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya