Responden survei kemudian dipecah menjadi beberapa subkelompok untuk setiap kelompok harga dan diberi berbagai tingkat informasi produk mulai dari informasi tingkat lanjut tentang emisi metana yang berasal dari produksi ternak, hingga label tentang penurunan emisi yang dimungkinkan oleh aditif pengurang metana, hingga tidak ada informasi sama sekali.
"Secara keseluruhan, orang lebih memilih daging sapi konvensional dengan harga termurah,” kata Meyer.
Baca juga:
Namun menurut Meyer jika orang diberi informasi pra-pembelian dan label, orang akan memilih alternatif sapi yang makan rumput laut daripada daging sapi konvensional dan mungkin bersedia membayar lebih untuk itu.
Temuannya, konsumen yang diberi informasi tentang emisi metana dari produksi ternak dan label yang menunjukkan potensi aditif pakan untuk mengekang metana bersedia membayar sekitar 36 sen lebih banyak untuk 0,453 kg daging sapi giling rendah metana dari ternak yang diberi makan rumput laut daripada yang akan mereka bayar untuk daging sapi giling konvensional.
"Konsumen rata-rata sangat memperhatikan harga saat membuat keputusan pembelian makanan. Label emisi adalah cara untuk mendorong perilaku ke arah pilihan yang lebih sadar lingkungan," tambah Davidson.
Davidson mengatakan hasil ini menunjukkan bagaimana permintaan terhadap daging sapi rendah metana dan pasar dapat mendorong peralihan emisi metana.
“Konsumen dapat mendorong pasar daging sapi yang diberi makan rumput laut,” kata Davidson.
“Namun para pembuat kebijakan perlu berinvestasi dalam pelabelan dan kampanye informasi untuk membangun kesadaran konsumen tentang potensi daging sapi rendah metana,” tambahnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya