Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: 58 Persen Anak Muda Indonesia Belum Paham Green Jobs, Padahal Punya Peluang Menjanjikan

Kompas.com - 17/02/2025, 12:00 WIB
DWINH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Dalam konteks global, green jobs di sektor energi terbarukan memainkan peran krusial dalam mengatasi perubahan iklim.

Dengan demikian, peluang besar green jobs di Indonesia tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan sektor ketenagakerjaan dan ekonomi, tetapi juga memperkuat peran Indonesia dalam upaya mitigasi perubahan iklim di tingkat global.

Antusiasme anak muda terhadap green jobs

Meski sebagian besar anak muda belum memahami green jobs secara mendalam, hasil studi menunjukkan bahwa mereka memiliki minat tinggi untuk mempelajari lebih lanjut.

Banyak yang melihat sektor tersebut sebagai jalur karier yang tidak hanya berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami menemukan adanya antusiasme besar dari generasi muda terhadap green jobs, meskipun masih banyak yang belum memahami konsep ini secara menyeluruh,” ujar Manajer Komunikasi dan Kampanye Koaksi Indonesia Fitrianti Sofyan, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/2/2025).

Baca juga: Transisi Energi di Tengah Pemotongan Anggaran, Kerjasama Swasta Perlu

“Oleh karena itu, pemerintah, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil harus berkolaborasi dalam menyediakan akses informasi dan pelatihan yang lebih luas,” sambungnya.

Fitrianti Sofyan menambahkan, penelitian scoping study memberikan wawasan holistik tentang bagaimana konteks lokal memengaruhi pemahaman dan keterlibatan anak muda dalam green jobs.

Dari antusiasme ke aksi nyata

Berdasarkan hasil studi tersebut, Koaksi Indonesia merekomendasikan beberapa langkah strategis untuk memaksimalkan potensi generasi muda dalam transisi energi.

Baca juga: Transisi Energi di Tengah Pemotongan Anggaran, Kerjasama Swasta Perlu

Pertama, memperluas akses informasi. Kampanye digital yang inklusif dan edukatif diperlukan agar informasi mengenai green jobs lebih mudah dijangkau oleh anak muda.

Kedua, integrasi dalam pendidikan. Konsep green jobs perlu dimasukkan ke dalam program pelatihan dan pendidikan formal agar anak muda lebih siap menghadapi industri hijau di masa depan.

Ketiga, membangun ekosistem kerja yang mendukung. Inovasi dan kolaborasi lintas sektor harus ditingkatkan melalui dukungan kebijakan, investasi dalam pelatihan berbasis keterampilan, dan insentif bagi wirausaha hijau.

Generasi muda perlu merasa diberdayakan sebagai penggerak utama perubahan menuju masa depan yang lebih hijau.

Baca juga: Peluang Karier di Era AI: Kuasai 2 Keterampilan Ini agar Dilirik Perekrut

Sebagai organisasi masyarakat sipil yang berfokus pada energi terbarukan dan secara konsisten mengampanyekan green jobs, Koaksi Indonesia meyakini bahwa hasil scoping study dapat menjadi landasan bagi pemerintah, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil untuk mengambil langkah konkret dalam mendukung perkembangan pekerjaan hijau.

Dengan memberdayakan generasi muda, Indonesia berpotensi menjadi pemimpin dalam transisi energi global serta menciptakan lapangan kerja hijau yang berkelanjutan. Masa depan energi hijau terletak di tangan generasi muda yang siap menjadi penggerak perubahan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kemenhut Buka Loker Tenaga Operator Input Data PPKH, Ini Syaratnya
Kemenhut Buka Loker Tenaga Operator Input Data PPKH, Ini Syaratnya
Pemerintah
AHY: Kami Harus Mengatasi Kemacetan
AHY: Kami Harus Mengatasi Kemacetan
Pemerintah
Bappenas Minta AHY Ikuti Jejak Ali Sadikin Bangun Kota Berkelanjutan
Bappenas Minta AHY Ikuti Jejak Ali Sadikin Bangun Kota Berkelanjutan
Pemerintah
Menuju Net-Zero: KLH Tekankan Pentingnya Integritas Data Karbon
Menuju Net-Zero: KLH Tekankan Pentingnya Integritas Data Karbon
Pemerintah
Balai TN Tesso Nilo: Anak Gajah Tari Tewas karena Infeksi Virus Herpes
Balai TN Tesso Nilo: Anak Gajah Tari Tewas karena Infeksi Virus Herpes
Pemerintah
Kemenhut Janji Pembangunan Pulau Padar Tak Ganggu Komodo dan Ekosistem
Kemenhut Janji Pembangunan Pulau Padar Tak Ganggu Komodo dan Ekosistem
Pemerintah
Selundupkan 16 Elang Dilindungi, Pemuda di Sumsel Terancam 15 Tahun Penjara
Selundupkan 16 Elang Dilindungi, Pemuda di Sumsel Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Kebakaran Lahan Gambut Akibat El Nino Bisa Terulang pada 2027
Kebakaran Lahan Gambut Akibat El Nino Bisa Terulang pada 2027
LSM/Figur
Bappenas : PDB Pantura Besar, Pembangunan 'Giant Sea Wall' Demi Selamatkan Indonesia
Bappenas : PDB Pantura Besar, Pembangunan "Giant Sea Wall" Demi Selamatkan Indonesia
Pemerintah
Musim Panas Ekstrem di Eropa Sebabkan Kerugian 43 Miliar Euro
Musim Panas Ekstrem di Eropa Sebabkan Kerugian 43 Miliar Euro
LSM/Figur
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
LSM/Figur
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
Pemerintah
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
Pemerintah
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Pemerintah
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau