Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Teken Perintah Eksekutif Blokade Aturan Iklim di Negara Bagian

Kompas.com - 10/04/2025, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meneken perintah eksekutif (semacam keputusan presiden atau keppres) pada Selasa (8/5/2025) untuk menahan aturan iklim di negara bagian "Negeri Paman Sam".

Perintah eksekutif tersebut bertujuan memblokade aturan-aturan di negara bagian yang disahkan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan memerangi perubahan iklim.

Perintah tersebut itu merupakan langkah terbaru dari Trump untuk meningkatkan produksi energi domestik dan melawan kebijakan pemerintahan sebelumnya dalam mengekang emisi karbon. 

Baca juga: BMKG Hadirkan Layanan Cuaca dan Iklim untuk Ketahanan Pangan

Perintah eksekutif itu diteken hanya beberapa jam setelah Trump mengeluarkan perintah serupa untuk meningkatkan produksi batu bara dalam negeri.

Perintah eksekutif tersebut mengarahkan jaksa agung AS mengidentifikasi aturan-aturan di negara bagian yang membahas perubahan iklim, inisiatif environmental, social, and governance (ESG), keadilan lingkungan, dan emisi karbon, lalu mengambil tindakan untuk memblokadenya.

"Banyak negara bagian telah memberlakukan, atau sedang dalam proses memberlakukan, kebijakan perubahan iklim atau energi yang memberatkan dan bermotivasi ideologis yang mengancam dominasi energi AS dan keamanan ekonomi dan nasional kita," bunyi perintah eksekutif tersebut, dilansir dari Reuters.

Trump secara khusus mengutip aturan di Negara Bagian New York dan Negara Bagian Vermont yang mendenda perusahaan bahan bakar fosil atas kontribusinya terhadap perubahan iklim.

Sorotan Trump lainnya adalah tuntutan hukum oleh negara bagian yang berupaya meminta pertanggungjawaban perusahaan energi atas peran mereka dalam pemanasan global.

Baca juga: Perubahan Iklim dan Deforestasi Sebabkan Sejumlah Jamur Terancam Punah

Dua gubernur negara bagian yang menjadi ketua bersama Aliansi Iklim AS, Kathy Hochul dari New York dan Michelle Lujan Grisham dari New Mexico, mengatakan pemerintah negara bagian tidak dapat dilucuti kewenangannya dan tidak akan terhalang oleh perintah eksekutif tersebut.

"Kami akan terus memajukan solusi untuk krisis iklim yang melindungi hak dasar warga AS untuk mendapatkan udara dan air bersih, menciptakan lapangan kerja dengan upah yang baik, mengembangkan ekonomi energi bersih, dan membuat masa depan kita lebih sehat dan aman," kata mereka dalam pernyataan bersama.

Aliansi tersebut merupakan kelompok yang terdiri dari 24 gubernur yang berdedikasi untuk aksi iklim.

American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok perdagangan minyak dan gas, memuji perintah eksekutif yang dikeluarkan Trump.

"Kami menyambut baik tindakan Presiden Trump untuk meminta pertanggungjawaban negara bagian seperti New York dan California atas upaya inkonstitusional yang secara ilegal menghukum produsen minyak dan gas alam AS karena menyediakan energi yang diandalkan konsumen setiap hari," kata Wakil Presiden Senior API Ryan Meyers.

Baca juga: Negara Miskin Tuding Negara Kaya Mangkir dari Komitmen Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Penurunan Emisi Sektor Pelayaran Bakal Mentok di 75 Persen pada 2050

Penurunan Emisi Sektor Pelayaran Bakal Mentok di 75 Persen pada 2050

Swasta
Gelar 'Earth Festival 2025', Kemenpar Ajak Ubah Kebiasaan untuk Bumi Lebih Baik

Gelar "Earth Festival 2025", Kemenpar Ajak Ubah Kebiasaan untuk Bumi Lebih Baik

Pemerintah
Transformasi Industri Elektronik, Gandeng UMKM dan Kurangi Emisi Karbon

Transformasi Industri Elektronik, Gandeng UMKM dan Kurangi Emisi Karbon

Swasta
Earth AI, Kini Kecerdasan Buatan Bisa Bantu Eksplorasi Mineral Kritis

Earth AI, Kini Kecerdasan Buatan Bisa Bantu Eksplorasi Mineral Kritis

Swasta
'Matahari Buatan' China Pecahkan Rekor, Suhu Menyala 100 Juta Derajat Celsius

"Matahari Buatan" China Pecahkan Rekor, Suhu Menyala 100 Juta Derajat Celsius

Pemerintah
Melihat Bank Sampah Induk Gesit di Jaksel yang Berdayakan Kaum Ibu

Melihat Bank Sampah Induk Gesit di Jaksel yang Berdayakan Kaum Ibu

LSM/Figur
Dorong Pelaporan, UE Sederhanakan Aturan Keberlanjutan

Dorong Pelaporan, UE Sederhanakan Aturan Keberlanjutan

Pemerintah
ASEAN Tertinggal, Cuma 23 Persen Listrik dari Energi Terbarukan

ASEAN Tertinggal, Cuma 23 Persen Listrik dari Energi Terbarukan

LSM/Figur
Emisi Industri Bahan Bakar Fosil Picu Kenaikan Signifikan Permukaan Laut

Emisi Industri Bahan Bakar Fosil Picu Kenaikan Signifikan Permukaan Laut

Pemerintah
4 Tahun Lagi, Indonesia Berambisi Jadi Negara dengan PLTP Terbesar di Dunia

4 Tahun Lagi, Indonesia Berambisi Jadi Negara dengan PLTP Terbesar di Dunia

Pemerintah
Sektor Pelayaran Terancam Denda 380 Dollar AS per Metrik Ton CO2 jika Lebihi Batas Emisi

Sektor Pelayaran Terancam Denda 380 Dollar AS per Metrik Ton CO2 jika Lebihi Batas Emisi

Pemerintah
Makna Tema Hari Bumi 2025: Energi Kita, Planet Kita

Makna Tema Hari Bumi 2025: Energi Kita, Planet Kita

LSM/Figur
Perancis Manfaatkan Ayam untuk Tanggulangi Sampah Organik

Perancis Manfaatkan Ayam untuk Tanggulangi Sampah Organik

Pemerintah
MIND ID Klaim Reklamasi 7.200 Hektare Lahan Tambang Selama 2024

MIND ID Klaim Reklamasi 7.200 Hektare Lahan Tambang Selama 2024

BUMN
Berkat Keterlibatan Aktif Masyarakat, Laju Kerusakan Mangrove di Desa Ini Turun 96 Persen

Berkat Keterlibatan Aktif Masyarakat, Laju Kerusakan Mangrove di Desa Ini Turun 96 Persen

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau