JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menyelenggarakan Konferensi Utama bertema "Meningkatkan Kualitas SDM, Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan dan Penurunan Kemiskinan".
Konferensi berlangsung di Ruang Rapat Djunaedi Hadisumarto (DH) 1-4, Gedung Utama Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta Pusat, Rabu, (19/11/2025).
Kegiatan tersebut merupakan penutup rangkaian Konferensi Tahunan Pembangunan Berkelanjutan Tahun 2025 atau Sustainable Development Annual Conference (SAC) 2025.
Seperti diketahui, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 sebagai fondasi pembangunan nasional.
Oleh karena itu, pemerintah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menyediakan pangan sehat bagi anak sekolah, santri, balita, ibu hamil, dan menyusui.
Baca juga: Menteri Bappenas Dukung Penuh Visi Pembangunan Bali Berkelanjutan Gubernur Koster
Program MBG bertujuan mengatasi malnutrisi, meningkatkan prestasi belajar, dan menyiapkan Generasi Indonesia Emas 2045.
Secara global, MBG mencerminkan komitmen Indonesia terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) dengan mengadaptasi strategi pembangunan dunia ke konteks lokal.
Program ini berpotensi menjadi katalis percepatan SDGs, tidak hanya mendukung Tujuan 2 mengenai kelaparan, tetapi juga berkontribusi pada Tujuan 1, 3, 4, 5, 8, dan 17. Dengan demikian, MBG memperkuat sinergi antara kebijakan nasional dan agenda global untuk transformasi pembangunan manusia.
Dalam sambutannya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menekankan pentingnya kerja sama Indonesia dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam program pembangunan berkelanjutan.
Keterlibatan Indonesia dimulai sejak era Millennium Development Goals (MDGs) dan berlanjut hingga SDGs.
Baca juga: Bappenas: Pendekatan Risiko Jadi Kunci Adaptasi Kebijakan Pembangunan
Salah satu program besar dalam MDGs adalah menghentikan kemiskinan. Namun, program tersebut belum selesai sehingga dilanjutkan dengan SDGs.
Lewat program itu, saat ini, pemerintah berkomitmen untuk tidak membiarkan adanya masyarakat yang kelaparan, sakit tanpa pelayanan kesehatan, dan tidak mendapat akses pendidikan.
“Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, fokus utama pemerintah adalah mengentaskan kelaparan, mencerdaskan bangsa, dan meningkatkan kesehatan masyarakat,” ujar Rachmat.
Rachmat menjelaskan pentingnya keseimbangan antara makanan fisik dan rohani yang didapatkan masyarakat.
Ia mengutip ungkapan "tell me what you eat and then I tell you who you are" untuk menunjukkan bahwa kualitas makanan memengaruhi kualitas manusia.
Baca juga: Bappenas Gelar Lomba Menulis, Dorong Perempuan Berani Bersuara
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya