Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lamun, Gudang Karbon Masa Depan Indonesia

Kompas.com - 16/10/2023, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lamun merupakan hamparan tumbuhan hijau yang berada di dasar laut dangkal berair bersih di kedalaman 0-10 meter. Tanaman ini tumbuh subur pada arus tenang sekitar 0,5 meter per detik.

Perairan di Indonesia menjadi rumah nyaman untuk bertumbuhnya lamun terutama di pesisir timur dan barat Pulau Sumatera. Seperti di kawasan Pantai Tanjung Kelayang, Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung.

Kawasan sekitar Batam dan Bintan, Nias, dan sebagian Lampung juga menjadi favorit bertumbuhnya lamun.

Tanaman yang menjadi tiga serangkai benteng pertahanan kawasan pesisir atau greenbelt bersama mangrove dan terumbu karang juga dapat ditemui di perairan dangkal Nusa Tenggara, bagian barat Sulawesi, dan Maluku.

Perairan Indonesia menyimpan kekayaan lamun yang tak sedikit. Sebanyak 15 spesies dari sekitar 60 spesies lamun di seluruh dunia hidup di perairan Indonesia.

Baca juga: Begini Strategi Percepat Netralitas Karbon di Sektor Industri

Spesies lamun paling banyak ditemui adalah enhalus acoroides, thalassia hemprichii, cymodocea rotundata, dan cymodocea serrulata.

Seperti halnya mangrove dan terumbu karang, padang lamun merupakan habitat terbaik bagi beberapa spesies terancam punah seperti penyu dan dugong.

Mereka menjadikan padang hijau bawah laut itu bagaikan sebuah restoran bintang lima Michelin yang selalu menyediakan menu makanan terbaik dan terenak, ya tentu saja itu lamun.

Tak hanya bagi dugong dan penyu, padang lamun juga menjadi sumber makan terbaik untuk ikan baronang, rajungan, kuda laut, kerang, aneka ikan-ikan kecil, dan krustasea.

Padang lamun juga menjadi pencegah terjadinya abrasi pantai. Rumput lamun yang lebat dapat memperlambat aliran dan ombak menuju pantai. Kondisi itu akan membuat perairan di sekitar padang lamun menjadi tenang.

Indonesia adalah pemilik padang lamun terluas di Asia Tenggara, kedua di dunia setelah Australia. Luasnya kira-kira 15 persen dari total padang lamun dunia.

Baca juga: Kejar Nol Emisi Karbon, Dukungan Sektor Kendaraan Listrik Diperlukan

Menurut peneliti biogeokimia laut pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aan Johan Wahyudi, luas padang lamun di Indonesia saat ini yang telah terverifikasi dan tervalidasi oleh citra satelit atau melalui observasi lapangan mencapai 293.464 hektar.

Aan menyebut, berdasarkan penelitian BRIN, luasan padang lamun saat ini di seluruh Nusantara memiliki kemampuan menyerap karbondioksida (CO2) hingga 1,9-5,8 megaton (Mt) karbon per tahun.

Seperti juga mangrove, kemampuan lamun menyerap karbon tak main-main. Dalam setiap hektar padang lamun, karbon yang mampu diserap mencapai 6,59 ton per tahun.

Menurutnya, kemampuan padang lamun dalam menyerap karbon jauh lebih baik dibandingkan vegetasi mana pun di daratan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Kenaikan Suhu 1 Derajat, Produktivitas Pertanian Turun 10 Persen

Setiap Kenaikan Suhu 1 Derajat, Produktivitas Pertanian Turun 10 Persen

Pemerintah
DBS Indonesia Luncurkan Program Bina Mahasiswa dengan Disabilitas

DBS Indonesia Luncurkan Program Bina Mahasiswa dengan Disabilitas

Swasta
Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online Masuk Tahap Final

Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online Masuk Tahap Final

Pemerintah
Daftar Perusahaan Pencemar Kemasan Saset, Aktivis: Harus Bertanggung Jawab

Daftar Perusahaan Pencemar Kemasan Saset, Aktivis: Harus Bertanggung Jawab

LSM/Figur
Dukung Misi PBB Menjaga Perdamaian Global, Redpel ATN Dapat Apresiasi dari UNPKFC

Dukung Misi PBB Menjaga Perdamaian Global, Redpel ATN Dapat Apresiasi dari UNPKFC

LSM/Figur
PMSM dan Binus University Dorong 'DEI' dari Gerakan Jadi Budaya Perusahaan

PMSM dan Binus University Dorong "DEI" dari Gerakan Jadi Budaya Perusahaan

Swasta
Menuju WWF ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Antisipasi Risiko Bencana Alam

Menuju WWF ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Antisipasi Risiko Bencana Alam

Pemerintah
Bangun Ekonomi Nusantara, Walhi Berdayakan Warga Kelola Lingkungan

Bangun Ekonomi Nusantara, Walhi Berdayakan Warga Kelola Lingkungan

LSM/Figur
Ada 1.258 Kejadian Bencana di Jakarta Sepanjang 2023

Ada 1.258 Kejadian Bencana di Jakarta Sepanjang 2023

Pemerintah
WWF Siap Digelar, Indonesia Dorong Pembentukan Global Water Fund

WWF Siap Digelar, Indonesia Dorong Pembentukan Global Water Fund

Pemerintah
Kuartal I-2024 Profitabilitas Tinggi, PGE Aktif dalam Skema Perdagangan Karbon

Kuartal I-2024 Profitabilitas Tinggi, PGE Aktif dalam Skema Perdagangan Karbon

BUMN
Dukung Transisi Energi, PLN-Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

Dukung Transisi Energi, PLN-Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

BUMN
DKI Jakarta Menuju Kota Berkelanjutan, Bangun Ekonomi Hijau

DKI Jakarta Menuju Kota Berkelanjutan, Bangun Ekonomi Hijau

Pemerintah
Di Forum Internasional, Menkeu Soroti Pentingnya APBN dalam Transisi Energi

Di Forum Internasional, Menkeu Soroti Pentingnya APBN dalam Transisi Energi

Pemerintah
Jelang WWF Ke-10, Polda Bali Mulai Pasang 1.214 CCTV

Jelang WWF Ke-10, Polda Bali Mulai Pasang 1.214 CCTV

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com