Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diversifikasi Pangan, Tepung Sorgum Jadi Alternatif Substitusi Gandum

Kompas.com - 04/04/2024, 06:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil menciptakan tepung sorgum yang dapat diolah 100 persen menjadi mie.

Inovasi ini berpotensi melepaskan ketergantungan Indonesia terhadap tepung gandum, bahan dasar mie, yang berasal dari luar negeri.

Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN Puji Lestari mengatakan sorgum adalah bagian dari komoditas pangan utama yang menjadi alternatif substitusi gandum, dan merupakan diversifikasi pangan di Indonesia.

"Sorgum menjadi kandidat yang menjanjikan," ujar Puji, dilansir dari Antara, Rabu (3/4/2024). 

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka impor bijih gandum dan meslin mencapai 10,58 juta ton dengan nilai 3,66 miliar dolar AS pada tahun 2023.

Volume impor itu mengalami kenaikan 1,23 juta ton dibandingkan setahun sebelumnya. Pada tahun 2022, Indonesia mengimpor bijih gandum dan meslin sebanyak 9,35 juta ton dengan nilai mencapai 3,77 miliar dolar AS.

Baca juga: Tahan Banting, Sagu Bisa Dikembangkan Jadi Alternatif Pangan

Pengolahan sorgum

Puji memandang bahwa diversifikasi menjadi bagian penting untuk mengurangi kerentanan terhadap situasi produksi pangan.

"Sorgum masih affordable (terjangkau) dengan yang lain (gandum). Sorgum mengandung vitamin, mineral ataupun antioksidan yang bisa dimaksimalkan potensinya," tutur Puji.

Produk mie hasil inovasi BRIN terbuat dari 100 persen tepung sorgum dan masih mengandung aktivitas antioksidan, serta bebas gluten. Konsumen yang memiliki penyakit autoimun gluten dan intoleransi gluten dapat mengonsumsi tepung sorgum.

"BRIN telah merencanakan untuk mengusulkan paten dari produk mie yang menggunakan 100 persen tepung sorgum tersebut," ujarnya. 

Melalui alat pencetak mie berupa ekstruder panas temperatur 80 derajat Celcius, BRIN mampu membuat adonan menjadi untaian mie. Setelah mie terbentuk, proses selanjutnya pengeringan selama satu jam pada temperatur 40 derajat Celcius.

Baca juga: Sasi Laut, Penjaga Ketahanan Pangan di Tengah Ancaman Krisis Iklim

Tak hanya diolah menjadi mie, tepung sorgum juga bisa dibuat menjadi makanan olahan cookies dan roti tawar, es krim, biskuit, kue, muffin, wafel, brownies, hingga snack bar maupun food bar.

Adapun olahan tradisional tepung sorgum dapat dibuat menjadi dodol, onde-onde, nagasari, kue lapis, balutan gorengan, hingga kue gelang bergoyang.

Puji menjelaskan bahwa Indonesia memiliki setidaknya 16 varietas unggul baru sorgum yang diperuntukkan sebagai sumber pangan, energi, dan pakan. Sorgum bisa menjadi bahan baku luang berkelanjutan dan bisa menjadi bahan pertimbangan ke depan.

"Pengembangan dan pemanfaatan sorgum dalam upaya diversifikasi pangan dapat menjadi salah satu solusi yang inovatif dan berkelanjutan," pungkas Puji.

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com