Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
HILIRISASI INDUSTRI

Memahami Higienitas Industri, Poin Penting untuk Pastikan Kenyamanan di Lingkungan Kerja Pengolahan Mineral

Kompas.com - 12/07/2024, 15:34 WIB
Yussy Maulia Prasetyani,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.comIndustri pengolahan mineral merupakan salah satu sektor yang memiliki risiko kecelakaan kerja tinggi. Penggunaan alat berat, proses pengolahan yang melibatkan zat kimia, hingga kondisi geologis yang tak menentu membuat industri ini wajib memprioritaskan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Ada banyak praktik dan langkah-langkah untuk melaksanakan K3 di industri pengolahan mineral. Salah satunya melalui pengendalian kesehatan kerja atau higienitas industri.

Untuk diketahui, higienitas industri adalah upaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di tempat kerja. Tujuannya adalah mencegah risiko timbulnya penyakit dan kecelakaan kerja yang dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja.

Penerapan higienitas industri sudah diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Kerja (K3).

Baca juga: Dukung UMKM dan BUMDes Desa Bunta, PT GNI dan PT SEI Gelar Pelatihan Kewirausahaan

Tak hanya melibatkan pengendalian polusi dan limbah di lingkungan kerja, higienitas industri juga berkaitan dengan pengukuran nilai ambang batas (NAB) untuk faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas kerja, seperti faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi, dan psikologi.

Faktor fisika meliputi penggunaan mesin atau alat-alat berat yang berpotensi menimbulkan getaran, kebisingan, maupun gelombang radio atau mikro. Faktor ini juga berkaitan dengan iklim kerja, seperti tekanan udara, pencahayaan, dan radiasi atau sinar ultraviolet.

Sedangkan faktor kimia diakibatkan oleh penggunaan bahan kimia dan turunannya di tempat kerja yang dapat mengakibatkan kontaminasi kimia di udara berupa gas, uap, dan partikulat.

Lalu, faktor biologi berhubungan dengan makhluk hidup di sekitar lingkungan kerja, seperti hewan, tumbuhan dan produknya, serta mikroorganisme yang dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja (PAK).

Baca juga: Dukung Pemerintah Tekan Stunting, PT GNI dan PT SEI Berikan Makanan Tambahan dan Bangun Kebun Gizi untuk Balita serta Ibu Hamil

Faktor ergonomi yaitu faktor yang berhubungan dengan aktivitas kerja, seperti cara kerja, posisi kerja, alat kerja, dan beban angkat terhadap pekerja.

Sementara faktor psikologi merupakan faktor yang dipengaruhi oleh hubungan antar personal di tempat kerja, peran dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.

Pentingnya pengukuran lingkungan kerja secara berkala

Untuk memastikan seluruh syarat higienitas industri terpenuhi, pemerintah mewajibkan setiap perusahaan, untuk melakukan pengukuran secara berkala.

Di industri pengolahan mineral, fokus utama dalam pengukuran lingkungan kerja meliputi pengukuran kebisingan, pencahayaan, kualitas udara dalam ruangan, dan psikososial.

Salah satu industri pengolahan mineral yang secara berkala melakukan pengukuran lingkungan kerja oleh internal adalah PT Gunbuster Nickel Industry (GNI). Industri smelter nikel ini melakukan program pengukuran setiap satu bulan sekali.

Seperti diketahui, proses smelting nikel melibatkan banyak langkah, salah satunya pemrosesan bijih nikel menggunakan alat-alat berat dengan frekuensi bunyi yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, pengukuran dilakukan untuk memastikan tingkat kebisingan di lingkungan kerja PT GNI tidak melebihi 85 dBA.

Baca juga: Gandeng Milenial Indonesia Menanam, PT GNI Targetkan 1 Juta Penamanan Pohon di Area Smelter

Selain itu, dilakukan pula pemantauan kualitas udara di sekitaran pabrik dan smelter. Untuk aspek ini, perusahaan juga melakukan analisa perhitungan dengan pendekatan Indeks Standar

Pencemaran Udara (ISPU) untuk mendapatkan nilai kategori udara ambien di wilayah PT GNI.
Pemantauan lingkungan ini juga dilakukan oleh laboratorium terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan sudah teregistrasi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Hasil dari pengujian lingkungan ini secara rutin dilaporkan ke instansi lingkungan hidup sebagai komitmen PT GNI dalam upaya pemenuhan regulasi dan sebagai bagian dari upaya pencegahan dampak pencemaran lingkungan.

Melalui upaya penerapan higienitas industri dan pengukuran lingkungan kerja secara berkala, PT GNI terus berupaya menunjukkan komitmennya dalam memprioritaskan kesehatan dan keamanan karyawan. Upaya-upaya tersebut juga diharapkan dapat menginspirasi industri smelter nikel Indonesia dalam menerapkan K3 di lingkungan perusahaan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau