KOMPAS.com - Hingga semester pertama 2024, jumlah desa atau kelurahan bebas stunting di Indonesia tercatat 21,26 persen.
Di sisi lain, target desa atau kelurahan bebas stunting di Indonesia mencapai 100 persen pada akhir tahun 2024.
Hal tersebut disampaikan Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak adan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Irma Ardiana dalam webinar Seri 4 De'Best, Selasa (24/9/2024).
Baca juga: Stunting dan TBC Punya Kaitan, Perlu Perhatian
Irma menyampaikan, webinar tersebut menjadi ajang saling berbagi praktik baik yang telah berhasil diterapkan untuk menurunkan prevalensi stunting.
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti menekankan, desa atau kelurahan berperan penting dalam mengatasi masalah stunting.
Dia turut mengapresiasi desa atau kelurahan yang berhasil menurunkan prevalensi stunting di bawah 5 persen.
"Ini menunjukkan bahwa upaya kolektif kita memberikan hasil nyata," ujar Nopian, dikutip dari siaran pers BKKBN.
Baca juga: Penanganan Stunting Perlu Kolaborasi Interdisiplin Lintas Pemangku Kepentingan
Nopian menambahkan, kolaborasi dan inovasi adalah kunci dalam menurunkan angka stunting, khususnya di 1.000 hari pertama kehidupan.
Nopian berharap semua desa di Indonesia dapat mencapai target bebas stunting pada akhir 2024.
Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan menyoroti inovasi di tingkat desa dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan terus melakukan akselerasi dan sinergi untuk mencapai target nasional penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024.
Baca juga: Sukses Turunkan Stunting, 130 Pemda Dapat Insentif dari Pusat
"Kami telah melakukan identifikasi masalah hingga ke tingkat desa dan melaksanakan berbagai intervensi berbasis sumber daya internal dan eksternal. Inovasi seperti program penguatan posyandu dan intervensi gizi spesifik sangat membantu dalam upaya ini," jelas Muhammad.
Acara webinar ini diakhiri dengan sesi berbagi praktik baik dari empat desa yang telah berhasil menurunkan prevalensi stunting secara signifikan.
Di antaranya Desa Pekan Tanjung Beringin dari Sumatera Utara dan Desa Hamayung dari Kalimantan Selatan.
Baca juga: Urgensi Perubahan Kebijakan Demi Tekan Angka Stunting di Indonesia
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya