Sama seperti green diesel, FAME juga bisa dihasilkan dari minyak hewani, minyak nabati, bahkan minyak goreng bekas atau jelantah.
Di Indonesia mandatori biosolar sudah diterapkan yaitu B20. Ini artinya, B20 adalah campuran dari 20 persen biodiesel dan 80 persen minyak solar.
FAME atau biodiesel diproduksi melalui reaksi transesterifikasi menggunakan bahan baku minyak nabati dan alkohol dengan bantuan katalis basa.
Baca juga: Kemenristek: Green Diesel D100, Bahan Bakar Terbarukan dari Sawit
Biodiesel perlu dicampur dengan solar bila akan digunakan sebagai bahan bakar minyak pada mesin diesel konvensional.
Campurannya pun harus disesuaikan dan memiliki batas atas agar tidak merusak mesin diesel konvensional.
Batas atas campuran biodiesel dapat dimaksimalkan jika mesin diesel yang mengonsumsinya dimodifikasi dengan spesifikasi tertentu yang bisa memanfaatkannya.
Baca juga: Bicara Soal Green Diesel Pertamina, Jokowi : 1 Juta Ton Sawit Petani Bisa Diserap
Indonesia memiliki potensi minyak nabati yang melimpah. Salah satu sumber minyak nabati yang melimpah ruah adalah sawit.
Selain itu, minyak goreng bekas atau minyak jelantah juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku HVO atau FAME guna mengatasi pencemaran lingkungan.
Saat ini, produk turunan dari minyak sawit sudah dimanfaatkan untuk diolah sebagai FAME sebagai campuran solar untuk mandatori biodiesel.
Selain sawit, dilansir dari buku terbitan Kementerian ESDM berjudul Biodiesel, Jejak Panjang Sebuah Perjuangan, tanaman lain yang juga memiliki potensi adalah tanaman jarak.
Baca juga: Jajal Mobil Berbahan Bakar Green Diesel D-100, Menperin: Suara Mesin Halus
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya