BAB sembarangan dan sanitasi yang kurang memadai juga menimbulkan dampak berbasis gender.
Kurangnya akses ke jamban dan toilet pribadi membuat anak perempuan dan perempuan muda rentan terhadap kekerasan seksual.
Karena tidak ada fasilitas toilet pribadi untuk perempuan, mereka sering terpaksa buang air di tempat umum pada dini hari atau larut malam.
Padahal, di waktu-waktu tersebut potensi terjadinya kekerasan seksual menjadi lebih tinggi.
Baca juga: Capaian Sanitasi Layak di Indonesia, Yogyakarta Paling Atas, Papua Paling Buncit
Jamban, toilet, dan sanitasi yang layak adalah salah satu fasilitas penting yang dibutuhkan manusia untuk menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan.
Saking pentingnya, sanitasi yang layak menjadi salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam agenda internasional Sustainable Development Goals (SDGs).
Jamban, toilet, dan sanitasi yang layak juga merupakan salah satu hak asasi manusia (HAM) yang diakui oleh PBB sebagai hal yang fundamental dan melekat pada setiap manusia.
Kenapa harus BAB di jamban atau toilet? BAB di jamban atau toilet yang sehat membuat lingkungan sekitar menjadi bersih dan masyarakat terjaga kesehatannya.
Semakin layak sanitasinya, semakin sedikit pula potensi munculnya penyakit di sebuah daerah berpopulasi.
WHO telah memaparkan sejumlah manfaat dari jamban, toilet, dan sanitasi yang layak. Berikut manfaatnya.
Baca juga: Mengenal Tujuan 6 SDGs: Air Bersih dan Sanitasi Layak
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya