Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Jet Hidrogen, Perjalanan Keliling Dunia Paris-New York Cuma 90 Menit

Kompas.com - 24/06/2023, 22:13 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber Euronews

Selain Destinus, proyek ini juga melibatkan perusahaan komersial, dan pusat teknologi serta perguruan tinggi.

"Kami senang telah diberikan hibah ini, terutama karena ini adalah tanda yang jelas bahwa Destinus selaras dengan garis strategis Spanyol dan Eropa untuk memajukan penerbangan hidrogen," imbuh VP Pengembangan Bisnis dan Produk untuk Destinus Davide Bonetti.

Bonetti melanjutkan, untuk perusahaan teknologi seperti Destinus, akses ke dana pemulihan Uni Eropa ini sangat penting untuk mendukung penelitian lanjutan dan mempercepat inovasi yang diperlukan agar dapat bersaing dalam skala global.

"Dengan hibah ini, solusi berbasis hidrogen untuk mobilitas penerbangan akan selangkah lebih dekat menjadi kenyataan," cetusnya.

Baca juga: Jet Pribadi Bakal Dilarang Mendarat di Schiphol Tahun 2026

Tenaga hidrogen adalah subyek dari banyak penelitian dan pengembangan, dengan para pendukungnya menunjuk pada kredensial hijaunya. Karena produk sampingan utama dari pembakaran hidrogen adalah panas dan air.

"Destinus mencoba melakukan hal yang paling utama, yaitu menerbangkan orang dengan aman dengan hidrogen, tanpa emisi, secara hipersonik. Itu ke seluruh dunia dalam empat jam. Secara supersonik, itu tidak mungkin," kata Van Hove.

Tantangan hidrogen

Apakah jet hidrogen akan berjalan mulus? Tentu tidak. Sebagaimana lazimnya inovasi teknologi lainnya, akan ada kekurangan yang menyertainya. Terutama panas sebagai hasil pembakaran hidrogen.

Para peneliti di RMIT University di Melbourne baru-baru ini mengembangkan katalis cetak tiga dimensi (3D) yang menurut mereka dapat menggerakkan penerbangan hipersonik.

Baca juga: Mengapa Hidrogen Penting untuk Transisi Energi?

Katalis ini juga bertindak sebagai zat pendingin untuk melawan panas ekstrem yang dihasilkan saat pesawat terbang lima kali kecepatan suara, yaitu sekitar 6.100 kilometer per jam.

Dengan kecepatan tersebut, maskapai komersial masa depan akan dapat terbang dari Paris ke New York dalam waktu sekitar 90 menit.

Selain itu, penerbangan Frankfurt ke Sydney juga bisa ditempuh dalam 4 jam 15 menit. Tentu saja rekor baru ini membuka peluang untuk mempersingkat perjalanan keliling dunia.

Terbang melintasi dunia dari Eropa ke tujuan seperti Australia saat ini memakan waktu sekitar 20 jam dengan jet penumpang biasa.

Destinus mengeklaim teknologinya akan membuat penerbangan dari Frankfurt ke Sydney berlangsung hanya 4 jam 15 menit dibandingkan sebelumnya yang mencapai waktu 20 jam.

Sementara penerbangan dari Frankfurt ke Shanghai akan memakan waktu 2 jam 45 menit, delapan jam lebih pendek dari perjalanan saat ini.

Destinus bermitra dengan pabrikan mesin Spanyol ITP Aero pada Juni 2022 untuk mengembangkan fasilitas uji mesin hidrogen.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Pemerintah
Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Pemerintah
Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Pemerintah
Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Swasta
InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

BUMN
NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

Pemerintah
Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Pemerintah
IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

Swasta
Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Pemerintah
BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

Pemerintah
Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Pemerintah
COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

Pemerintah
PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

Pemerintah
Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Pemerintah
Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau