Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2023, 12:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesepeda pasti tahu bagaimana rasanya meluncur di sepanjang jalur minim kendaraan bermotor, bebas menikmati suasana kota tanpa bunyi klakson memekakkan telinga.

Dan ketika pemerintah di seluruh dunia mencoba mengurangi emisi karbon, semakin banyak kota yang mendorong warganya untuk meninggalkan mobil dan memulai penggunaan sepeda.

Tapi kota mana yang paling ramah sepeda di dunia?

Laporan terbaru Global Bicycle Cities Index yang mendasarkan pada pengamatan perusahaan asuransi digital Luko terhadap 90 kota dunia, melakukan pemeringkatan.

Indeks ini berbasis enam parameter utama yakni persentase pengguna sepeda, kondisi cuaca, kejahatan dan keselamatan (seperti tingkat kecelakaan dan pencurian sepeda), infrastruktur, peluang berbagi sepeda (bike sharing), dan acara khusus seperti "hari tanpa mobil".

Baca juga: 3 Wilayah Jadi Percontohan Kota Tanpa Kumuh, Ini Daftarnya

Hasil akhir disajikan dalam skala 0 sampai 100 yang menjelaskan bahwa, semakin tinggi skornya maka kota tersebut semakin ramah sepeda.

Kota-kota Eropa menempati urutan teratas, terutama berkat jalur sepeda berkualitas dan kondisi cuaca yang mencakup jumlah hari "dapat bersepeda" yang tinggi.

Berikut adalah 10 kota terbaik di dunia untuk pengendara sepeda:

1. Utrecht, Belanda

Pemuncak peringkat tahun ini adalah kota Utrecht, Belanda. Kota ini memiliki skor tinggi untuk infrastruktur bersepeda dan kondisi cuacanya, serta lebih dari separuh penduduknya (51 persen) menggunakan sepeda dalam kehidupan sehari-hari.

2. Munster, Jerman

Kota di Jerman ini memiliki tingkat kematian bersepeda yang rendah, meskipun lebih dari 39 persen penduduknya menggunakan sepeda setiap hari. Munster juga secara rutin menyelenggarakan acara yang mempromosikan bersepeda.

3. Antwerpen, Belgia

Kota pelabuhan Belgia tidak mendapat skor tinggi pada jalur sepeda khusus, tetapi sistem berbagi sepeda yang kuat dan acara "Minggu bebas mobil" telah membuatnya ramah bagi pengendara sepeda.

Keramaian warga di perlintasan sepeda di Strandvejen -sebuah jalan sepanjang tak kurang dari 7 kilometer yang membentang dari utara ke selatan di kawasan Hellerup, sisi timur Kota Kopenhagen, pada Senin pagi (30/5/2022). Kopenhagen dikenal sebagai kota sepeda dunia yang menawarkan kenyamanan dan keamanan bagi para pesepedanya. Ada tak kurang dari 380 kilometer jalur khusus sepeda di Kopenhagen, yang memungkinkan warganya menjadikan sepeda sebagai moda transportasi utama.KOMPAS.com/GLORI K WADRIANTO Keramaian warga di perlintasan sepeda di Strandvejen -sebuah jalan sepanjang tak kurang dari 7 kilometer yang membentang dari utara ke selatan di kawasan Hellerup, sisi timur Kota Kopenhagen, pada Senin pagi (30/5/2022). Kopenhagen dikenal sebagai kota sepeda dunia yang menawarkan kenyamanan dan keamanan bagi para pesepedanya. Ada tak kurang dari 380 kilometer jalur khusus sepeda di Kopenhagen, yang memungkinkan warganya menjadikan sepeda sebagai moda transportasi utama.
4. Kopenhagen, Denmark

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deloitte: Hanya 15 Persen Perusahaan yang Laporkan Emisi Cakupan 3

Deloitte: Hanya 15 Persen Perusahaan yang Laporkan Emisi Cakupan 3

Swasta
Singapore Grand Prix Formula 1 Pangkas Emisi lewat Pembelian Sertifikat Energi Terbarukan

Singapore Grand Prix Formula 1 Pangkas Emisi lewat Pembelian Sertifikat Energi Terbarukan

Pemerintah
Musim Panas Terhangat, Kedalaman Sungai Terpanjang di Polandia Pecahkan Rekor Terendah

Musim Panas Terhangat, Kedalaman Sungai Terpanjang di Polandia Pecahkan Rekor Terendah

Pemerintah
Hampir Seperempat Kasus TBC di Solo Terjadi pada Anak

Hampir Seperempat Kasus TBC di Solo Terjadi pada Anak

Pemerintah
Dataran Tinggi Dieng Diusulkan Jadi Taman Bumi Nasional

Dataran Tinggi Dieng Diusulkan Jadi Taman Bumi Nasional

Pemerintah
Tanah yang Diolah dengan Pupuk Organik Bisa Simpan Lebih Banyak Karbon

Tanah yang Diolah dengan Pupuk Organik Bisa Simpan Lebih Banyak Karbon

Pemerintah
Dulu Kumuh dan Bau, Begini Pesona Kampung Bersih Nusantara di Pannampu Sekarang

Dulu Kumuh dan Bau, Begini Pesona Kampung Bersih Nusantara di Pannampu Sekarang

Swasta
Warga Kelurahan Pannampu Aktif Kelola Sampah dan Hijaukan Lingkungan lewat Program Kampung Bersih Nusantara

Warga Kelurahan Pannampu Aktif Kelola Sampah dan Hijaukan Lingkungan lewat Program Kampung Bersih Nusantara

Swasta
Bulu Ayam Jadi Komponen Penting untuk Pembuatan Hidrogen Hijau

Bulu Ayam Jadi Komponen Penting untuk Pembuatan Hidrogen Hijau

LSM/Figur
Rencana Pensiun Dini 13 PLTU, Pemerintah Pertimbangkan Hal Ini

Rencana Pensiun Dini 13 PLTU, Pemerintah Pertimbangkan Hal Ini

Pemerintah
Pengesahan RUU EBET Tersisa 2 Pasal, 'Power Wheeling' Akan Masuk

Pengesahan RUU EBET Tersisa 2 Pasal, "Power Wheeling" Akan Masuk

Pemerintah
Mutis Timau Jadi Taman Nasional ke-56, Dianggap 'Mama' Bagi Masyarakat Timor

Mutis Timau Jadi Taman Nasional ke-56, Dianggap "Mama" Bagi Masyarakat Timor

Pemerintah
Kejar PLTN 2032, Organisasi Pelaksana Energi Nuklir Nasional Dibentuk Tahun Ini

Kejar PLTN 2032, Organisasi Pelaksana Energi Nuklir Nasional Dibentuk Tahun Ini

Pemerintah
Dukung UMKM Naik Kelas, Wali Kota Bandar Lampung Raih Satyalancana Wira Karya

Dukung UMKM Naik Kelas, Wali Kota Bandar Lampung Raih Satyalancana Wira Karya

Pemerintah
Menengok Keberhasilan Norwegia Dorong Adopsi Kendaraan Listrik

Menengok Keberhasilan Norwegia Dorong Adopsi Kendaraan Listrik

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau