Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2023, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Ada sejumlah besar orang, bisnis, dan komunitas yang ingin berbuat lebih banyak untuk melestarikan dan melindungi Bumi kita, tetapi tidak tahu harus mulai dari mana untuk menjadi lebih ramah lingkungan.

Menjadi ramah lingkungan berarti memiliki gaya hidup yang tidak memiliki efek merusak lingkungan.

Namun, perlu disadari, menjalani gaya hidup ramah lingkungan bukanlah keterpaksaan dan harus melakukan hal-hal besar seperti yang dilakukan para aktivis dan pejuang lingkungan.

Alih-alih, hanya mengambil langkah-langkah kecil yang sering diabaikan untuk menjaga dan menjadikan Bumi kita tempat yang lebih baik bagi masa depan.

Baca juga: Ini Kriteria Bandara Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Cara yang baik adalah mulai dengan menghemat air, mengurangi mengemudi dan berjalan kaki lebih banyak, mengonsumsi lebih sedikit energi, membeli produk daur ulang, makan sayuran lokal, bergabung dengan kelompok lingkungan untuk memerangi polusi udara, mengurangi limbah, menanam lebih banyak pohon, dan banyak lagi.

Anda tidak bisa hanya menunjuk ke satu bisnis atau aktivitas dan menyalahkannya atas semua kesengsaraan lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan adalah inisiatif yang membutuhkan masukan dari semua orang di masyarakat.

Ketika semua dari kita memainkan peran dengan baik, semakin cepat kita akan menciptakan seluruh ekologi kehidupan yang mempromosikan keberlanjutan.

Berikut 15 gaya hidup ramah lingkungan:

1. Menjadi Lebih Sadar akan Sumber Daya

Mulailah hidup dengan kesadaran yang lebih besar akan sumber daya yang Anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Perhatikan apa yang Anda gunakan dan bagaimana caranya.

Misalnya, bagaimana Anda memanaskan air, bepergian, atau menerangi rumah. Produk apa yang Anda gunakan di rumah?

Baca juga: 6 Cara Kreatif Daur Ulang Botol Plastik di Rumah

Ini hanya beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan ketika "memeluk" gaya hidup ramah lingkungan.

Kesadaran inilah yang akan memungkinkan Anda untuk mulai kemudian membuat pilihan yang ramah lingkungan.

2. Praktikkan Konservasi

Dengan kesadaran baru tentang cara memanfaatkan sumber daya alam, praktikkan konservasi. Ini juga bukan ilmu roket. Nyatanya, ini menangkap hal-hal yang sangat sederhana, seperti mematikan lampu saat Anda meninggalkan ruangan.

Tapi itu juga bisa melibatkan keputusan besar seperti bahan yang akan digunakan saat membangun rumah.

3. Tanam Pohon

Pohon diperlukan bagi kita untuk bertahan hidup. Mereka memberi oksigen, buah-buahan, dan perlindungan bagi satwa liar. Mereka juga penting untuk membersihkan udara dan mencegah erosi tanah.

Lanskap yang teduh di sekitar rumah dapat membantu Anda mengurangi konsumsi energi dan menjaga rumah tetap sejuk bahkan selama musim panas.

Baca juga: Manfaatkan Pekarangan Rumah Bisa Bantu Atasi Stunting, Ini Caranya'

Tanam pohon kecil di sekitar rumah dan hindari menebang pohon kecuali diperlukan dan berniat untuk menggantinya.

Selain itu, Anda dapat bergandengan tangan dengan kelompok lingkungan setempat untuk menanam lebih banyak pohon dan menciptakan kesadaran tentang aspek positifnya.

4. Menghemat Air

Sebagai sumber daya yang diberikan oleh alam, air perlu dilestarikan. Soalnya, banyak energi yang dibutuhkan untuk memompa air dari sungai atau danau ke rumah Anda.

Menghemat air mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan untuk memanfaatkannya di rumah.

Beberapa cara untuk menghemat air adalah mandi sebentar, perbaiki pipa yang bocor, menutup keran yang mengalir saat Anda menyikat gigi, mendaur ulang air, menggunakan peralatan hemat air, mengumpulkan air hujan dalam tong hujan untuk menyiram halaman Anda, dll.

5. Coba Energi Terbarukan, Gunakan Tenaga Surya Atap

Cara lain untuk melindungi lingkungan adalah menggunakan sumber energi terbarukan. Fotovoltaik Surya Atap (PV) adalah contoh sempurna dari sumber energi semacam itu dan tidak memerlukan biaya banyak.

Baca juga: Panduan Bikin Rumah Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

Bahkan, ini adalah salah satu sumber energi yang popularitasnya terus meningkat secara eksponensial, dan itu karena ramah lingkungan dan tidak memerlukan banyak pemasangan.

6. Ubah ke Bola Lampu LED

Hitung bola lampu yang Anda miliki di rumah. Jika bukan LED, ubah ke bola lampu LED. Jenis yang terakhir memiliki umur lebih panjang dan juga lebih efisien dalam jumlah listrik yang mereka gunakan.

Selain itu, mereka bahkan hadir dalam berbagai kecerahan dan desain, menjadikannya lebih nyaman digunakan karena Anda dapat memilih salah satu yang sempurna, sesuai dengan kebutuhan pencahayaan.

7. Kurangi Daging di Piring Anda

Ini mungkin bukan berita terbaik bagi pecinta daging, tetapi jika Anda ingin ramah lingkungan, salah satu cara untuk mendekatinya adalah dengan mengurangi jumlah daging yang Anda konsumsi.

Di sini, Anda tidak perlu menghindarinya sepenuhnya. Sebaliknya, menghindarinya hanya 2-3 hari dalam seminggu bahkan akan memberikan efek yang cukup signifikan dalam mengurangi jejak karbon Anda.

Baca juga: Pembiayaan Campuran Didukung Guna Percepat Transisi Energi Indonesia

Jadi, “bagaimana makan daging merusak lingkungan?” Mungkin Anda bertanya-tanya

Sederhana saja!Anda lihat, makanan yang kita makan bertanggung jawab atas sepertiga dari emisi gas rumah kaca di planet kita, dan daging berada di urutan teratas dari daftar makanan yang diketahui memancarkan tingkat metana tertinggi.

8. Hentikan Pemborosan Makanan

Upaya lain yang perlu Anda terapkan adalah menghindari pemborosan makanan. Ini umumnya bukan praktik yang baik, terutama di planet tempat sekitar satu miliar orang tidur dengan perut lapar setiap hari.

Namun jauh dari itu, sisa makanan, mirip dengan daging, mengeluarkan gas rumah kaca seperti metana. Anda dapat membuat perbedaan besar dengan memasak, menyajikan, atau memesan jumlah yang benar-benar dapat dikonsumsi dan memastikan tidak ada pemborosan.

9. Ubah Kebiasaan Perjalanan Anda

Mengemudi kendaraan berdampak nyata saat menerapkan praktik ramah lingkungan. Pilih opsi perjalanan hemat bahan bakar, kurangi perjalanan, dan coba rute terpendek untuk menghemat bahan bakar.

Baca juga: Lemak Babi Bisa Diolah Jadi Bahan Bakar Pesawat dan Solar, Begini Caranya

Jika kantor dekat dengan rumah Anda, jalan kaki jika memungkinkan atau naik sepeda daripada mengemudi.

10. Gunakan Lebih Sedikit Produk Berbasis Bahan Bakar Fosil

Cari tahu produk dan bahan habis sekali pakai yang Anda gunakan, dibuat menggunakan produk dan proses berbasis bahan bakar fosil, dan minimalkan penggunaannya. Jika mungkin, hindari sama sekali.

11. Beli Produk Lokal

Cara mudah untuk mengurangi jejak karbon adalah dengan membeli produk lokal. Saat berbelanja secara lokal alih-alih global, Anda sebenarnya mendukung perusahaan susu dan peternakan lokal dan, pada saat yang sama, mengurangi jejak karbon dari pengangkutan barang jarak jauh.

12. Kurangi Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya

Bahan kimia seperti cat, minyak, amonia, dan larutan lainnya berbahaya dan, jika dibuang secara terbuka, dapat menyebabkan polusi di udara dan mencemari air tanah begitu meresap ke dalamnya.

Namun selain merusak lingkungan, polusi udara, dan air dapat menyebabkan kerusakan parah. konsekuensi terhadap kesehatan manusia. Karena itu, mereka harus dibuang dengan aman.

13. Gunakan Produk Pembersih Ramah Lingkungan

Jika Anda tidak tahu, Anda menggunakan banyak produk pembersih setiap hari yang mengandung banyak bahan kimia berbahaya yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan.

Baca juga: Permintaan Bahan Bakar Pesawat dari Lemak Babi Melesat 3 Kali Lipat

Jadi, gunakan produk pembersih hijau yang dibuat dengan menggunakan bahan yang lebih alami dan organik.

14. Pengomposan

Pengomposan adalah proses alami yang mengambil sisa-sisa tanaman dan limbah dapur. Proses ini mengubah sisa-sisa menjadi makanan kaya nutrisi bagi tanaman Anda untuk membantu mereka tumbuh sehat.

Tapi bukan itu saja, pengomposan juga mengurangi jumlah sampah di tempat pembuangan sampah, yang merupakan kabar baik bagi lingkungan.

15. 3 R Hirarki Sampah

Menerapkan Reduce, Reuse, Recycle (3R) adalah cara cerdas untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan meningkatkan proses dan program pengelolaan sampah secara keseluruhan.

Mengurangi adalah apa yang diproduksi dan apa yang dikonsumsi, sedangkan menggunakan kembali berarti menggunakan kembali barang-barang alih-alih mengirimnya ke tempat pembuangan sampah.

Daur ulang, di sisi lain, berarti mengubah sesuatu menjadi bahan mentah yang dapat dibentuk menjadi barang baru.

Saat merangkul 3 R ini, Anda akan meminimalkan kebutuhan manufaktur dan menyelamatkan lingkungan dalam prosesnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com